Kolase.id – Senator Kalimantan Barat H. Sukiryanto bertolak ke perhuluan dengan membawa misi khusus. Anggota MPR RI ini membawa misi keberagaman di Sekolah Tinggi Agama Islam Ma’arif Sintang, Sabtu (24/9/2022).
Agenda Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini menitikberatkan pemahaman mahasiswa tentang keberagaman dalam konteks hidup bernegara.
“Kita patut bangga menjadi bangsa Indonesia yang mejemuk, terdiri dari berbagai suku, bangsa, dan agama. Semua ini harus diikat dengan sikap toleransi dan budaya saling menghormati antarsesama,” pinta Sukiryanto kepada mahasiswa.
Menurutnya, Indonesia adalah negara dengan sejuta keberagaman. Keberagaman yang ada telah menjadi simbol persatuan dan dikemas dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Bingkai itu harus dijaga agar tetap utuh dan harmonis.
Sukiryanto juga menjelaskan bahwa dalam berkegiatan di kampus, para mahasiswa banyak menemukan keberagaman suku dan ras sehingga pengamalan nilai-nilai Pancasila sudah dapat dilakukan dalam kegiatan kampus.
Kesempatan kunjungan Sukiryanto kali ini tak disia-siakan oleh mahasiswa-mahasiswi kampus setempat sambil melontarkan pertanyaan yang menyasar pada jejak karier sang senator.
“Latar belakang Bapak dikenal sebagai pengusaha. Pertanyaan saya bagaimana menjadi pengusaha yang pancasilais?” kata Indah, mahasiswi asal Kabupaten Melawi.
Sukiryanto pun menjawab bahwa nilai-nilai Pancasila wajib dibawa ke mana pun kaki melangkah, termasuk dalam dunia usaha.
Dia mencontohkan pentingnya menaati apa yang telah diatur oleh negara sehingga dalam berusaha, kita terikat dengan aturan-aturan yang ada.
“Dalam membangun usaha, kita tidak boleh melupakan masyarakat sekitar. Sisihkan rezeki kepada mereka yang berhak menerima di sekitar lingkungan tempat kita berusaha,” jelas Sukiryanto.
Di mata Sukiryanto, hal tersebut merupakan pengamalan dari sila-sila dalam Pancasila, sehingga sebenarnya dalam hidup kita selalu bersinggungan dengan Pancasila.
Sukiryanto menjelaskan bahwa Empat Pilar Kebangsaan ini tidak hanya Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, namun ada pilar lain seperti NKRI dan UUD 1945.
“Permasalahan sosial itu akan selalu ada seiring dengan tumbuhnya keberagaman. Empat pilar ini harus terus disosialisasikan sehingga seluruh lapisan masyarakat mengetahui norma-norma berkebangsaan,” kunci Sukiryanto.*