Sosial  

Link-AR Borneo Perkenalkan “Teori U” Untuk Melahirkan Kepemimpinan Transformatif Serikat Buruh Kebun Sawit se-Kalimantan

Menekankan proses transformasi dari dalam diri dan kolektif, dengan melewati lima tahapan utama berbentuk seperti huruf "U"

Suasana pelatihan buruh muda dan buruh perempuan sawit se-Kalimantan di Hotel Neo Pontianak. Foto: Dok. Link-AR Borneo

Kolase.id – Link-AR Borneo berkolaborasi dengan Koalisi Buruh Sawit (KBS) dan Trade Union Right Center (TURC) menyelenggarakan pelatihan buruh muda dan buruh perempuan sawit se-Kalimantan di Hotel Neo Pontianak dari tanggal 24-26 Juli 2025.

Pelatihan dengan mengunakan pendekatan Learning, Influence, Sustainable-Alliance Building (LISA) tersebut diikuti 18 peserta (8 perempuan & 10 laki-laki) yang berasal dari 5 provinsi, yaitu Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat.

Peserta pelatihan umumnya merupakan generasi muda yang sudah memiliki pengalaman dalam kegiatan organisasi, bahkan sebagiannya menjadi bagian dalam kepemimpinan serikat buruh kebun.

Direktur Link-AR Borneo Ahmad Syukri mengatakan, pelatihan ini bertujuan melahirkan pimpinan serikat buruh yang memiliki kemampuan transformatif, yaitu kepemimpinan yang dapat menyatukan visi masa depan seluruh anggota, memberikan inspirasi dan motivasi seluruh anggota termasuk stimulus intelektual seluruh anggota mengembangkan kompetensi mencari cara-cara baru dalam melaksanakan kegiatan serikat dan mewujudkan tujuan organisasi.

Fasilitator dari Koalisi Buruh Sawit (KBS) Mida Saragih mentakan, pendekatan yang dipilih dalam pelatihan ini adalah pendekatan “Teori U”, yaitu pendekatan pengembangan kepemimpinan dan perubahan sistem sosial yang dikembangkan oleh Otto Scharmer dari MIT, Amerika Serikat.

Metode ini menekankan proses transformasi dari dalam diri dan kolektif, dengan melewati lima tahapan utama berbentuk seperti huruf “U”. Pendetan Teori U ini dilalui melalui 5 (lima) tahap, yaitu Co-Initiating, Co-Sensing, Presencing, Co-Creating dan Co-Evolving.

Ismet Inoni, Koordinator Kaolisi Buruh Sawit (KBS) menjelaskan, untuk mencapai tujuan pelatihan, maka selama 3 hari pelatihan, para peserta melalui dinamika kelompok, diskusi dan presentasi mempelajari materi-materi penting berkenaan dengan isu industri sawit dan serikat buruh.

Menurutnya, materi-materi pelatihan mencakup Situasi Perburuhan Industri Sawit, Peran Serikat Buruh, Tantangan Buruh Muda dan Perempuan Sawit, Kepemimpinan Transformatif, Komunikasi dan Pengaruh, dan pada akhir sesi pelatihan para peserta membuat deklarasi komitmen kepemimpinan transformatif.

Secara umum peserta sangat antusias mengikuti sesi-sesi pelatihan. Mereka memberikan testimoni, bahwa pelatihan ini selain menambah pengetahuan, juga memberikan perspektif baru dalam mengelola dan mengembangkan serikat buruh sawit menuju serikat buruh yang benar-benar dapat diandalkan memperjuangkan kepentingan dasar para buruh kebun.

Salah satu deklarasi yang dinyatakan oleh para peserta di akhir sesi pelatihan adalah “Demi Terwujudnya Pimpinan Masa Depan Yang Kompeten, Kami Akan Terus Berkolaborasi dan Menjalin Komunikasi”.*

Exit mobile version