Kolase.id – Keyakinan konsumen di Indonesia tengah menurun. Survei Konsumen Bank Indonesia pada Februari 2022, memunculkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang tercatat sebesar 113,1. Angka ini lebih rendah dari 119,6 pada bulan sebelumnya namun masih berada dalam level optimis (>100). Kendati demkian angka ini tergolong masih berada dalam kategori kuat. “IKK Februari 2022 mengindikasikan keyakinan konsumen tetap kuat dan berada pada area optimis meski lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya,” ujar Direktur Dekom BI.
Melemahnya IKK Februari 2022 bersumber dari termoderasinya kedua indeks pembentuk IKK dimana Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) masingmasing tercatat sebesar 95,5 dan 130,8, lebih rendah dari 100,9 dan 138,3 pada bulan sebelumnya.
Keyakinan konsumen pada Februari 2022 yang tidak setinggi bulan sebelumnya disebabkan oleh ekspektasi terhadap kondisi ekonomi mendatang yang lebih terbatas, baik ekspektasi terhadap penghasilan, ketersediaan lapangan kerja maupun kegiatan usaha. Meskipun masih berada pada area optimis.
“Pada saat yang sama, konsumen mempersepsikan kondisi ekonomi saat ini belum sesuai yang diharapkan, ditengarai sejalan dengan meningkatnya kasus Covid-19 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang lebih ketat di berbagai wilayah di Indonesia,” jelas dia.
Pada Februari 2022, penurunan IKK terjadi pada seluruh kategori tingkat pengeluaran responden, terutama responden dengan pengeluaran Rp1-2 juta per bulan dan seluruh kelompok usia. Sementara itu, secara spasial, keyakinan konsumen pada Februari 2022 terpantau melemah di 16 kota yang disurvei, dengan penurunan terdalam terjadi di kota Mataram (-20,0 poin), Banjarmasin (-14,1 poin), Jakarta (-10,9 poin), dan Makassar (-10,9 poin).
Kendati demikian Kalimantan Barat bersama Banten menjadi dua provinsi yang mencatatkan kenaikan optimisme konsumen. Kalbar Bahkan menjadi provinsi dengan IKK tertinggi se-Indonesia dengan angka 142,7. Angka ini bahkan lebih besar 0,5 poin dibanding bulan sebelumnya. **