Kolase.id – PLN kucurkan investasi senilai 516 miliar rupiah untuk pembangunan infrastruktur kelistrikan di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
Sepanjang paruh pertama tahun 2022, PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP KLB) telah berhasil menyelesaikan pembangunan lima proyek infrastruktur kelistrikan di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah dalam rangka meningkatkan keandalan listrik di kedua provinsi.
“Di semester satu tahun 2022 ini, ada lima proyek pembangunan yang sudah beroperasi dan seluruhnya telah berhasil dioperasikan untuk mengalirkan listrik bagi masyarakat luas,” jelas Reisal Rimtahi Hasoloan, General Manager PLN UIP KLB.
Kelima proyek tersebut ialah Gardu Induk (GI) Town Feeder Tranformator (TFT) 150 kilo Volt (kV) Kalselteng berkapasitas 30 Mega Volt Ampere (MVA), GI 150 kV Sekadau 30 MVA, GI 150 kV Sintang 60 MVA, Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Sanggau-Sekadau, dan SUTT 150 kV Sekadau-Sintang dengan nilai investasi sebesar 516 miliar rupiah.
Reisal menjelaskan, proyek-proyek tersebut bertujuan untuk meningkatkan keandalan listrik di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. “GI TFT 150 kV Kalselteng dapat memperkuat suplai listrik di Kabupaten Gunung Mas. Sementara GI dan SUTT 150 kV Sanggau-Sekadau-Sintang dapat meningkatkan keandalan suplai listrik dari Sistem Khatulistiwa ke Kabupaten Sekadau dan Sintang,” ungkap Reisal.
Selain itu, PLN UIP KLB juga telah berhasil menerbitkan Sertifikat Laik Operasi (SLO) untuk keseluruhan 16 engine yang dimiliki oleh Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Bangkanai Stage 2 dengan kapasitas 140 Mega Watt (MW) yang berlokasi di Desa Karengan, Kecamatan Lahei, Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah.
PLTMG Bangkanai Stage 2 memiliki total kapasitas sebesar 140 Mega Watt (MW), dan akan mampu meningkatkan pasokan listrik di Sistem Kelistrikan Barito untuk Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
Reisal mengungkapkan keberhasilan pembangunan proyek-proyek tersebut tidak lepas dari peran aktif dan dukungan dari setiap lapisan masyarakat.
“Perencanaan dan eksekusi pembangunan proyek memang bukanlah hal yang mudah, tentu kami menhadapi berbagai tantangan dari sisi operasional hingga sosial. Namun kerja sama yang baik antara PLN dengan pemerintah setempat dan masyarakat turut menjadi kunci keberhasilan pembangunan proyek-proyek PLN,” ucapnya.
“Paruh pertama tahun ini telah berjalan dengan baik, untuk selanjutnya kami akan tetap bekerja dengan semangat untuk memperkuat Sistem Kelistrikan Khatulistiwa di Kalimantan Barat dan Sistem Kelistrikan Barito di Kalimantan Tengah,” lanjut Reisal. (*)