Kolase.id – Pengurus DPD Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Kalimantan Barat akan resmi dilantik, Sabtu (12/11/2022) di Hotel Gardenia Resort, Kubu Raya, Kalbar.
Ketua DPD PA GMNI Kalbar Uray Emma YN menuturkan pengukuhan itu akan dihadiri langsung oleh Ketua DPP PA GMNI Prof. Arif Hidayat yang juga merupakan Hakim Mahkamah Konstitusi.
Pengukuhan itu dibarengi dengan Seminar Nasional bertajuk “Tantangan Pemilu dan Pemilihan 2024 pada Daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar)”.
“Kalbar merupakan satu di antara provinsi yang identik dengan kawasan 3T. Belum lagi tentang infrastruktur telekomunikasi maupun akses internet yang masih sangat terbatas,” ujar Emma, Kamis (10/11/2022).
Emma menyatakan dalam agenda ini juga akan membahas mengenai kondisi infrastruktur yang tergambar dari 2.031 desa di Kalbar. “Masih terdapat sekitar 200 desa yang belum dialiri listrik,” tuturnya.
Emma mengungkapkan pengalaman dalam penyelenggaraan pemilu 2019 dan Pemilihan serentak 2020 tentu dapat menjadi titik tolak dalam menyusun langkah-langkah strategis.
Sehingga dapat menjadi solusi dalam pengawasan maupun pelaksanaan pemilu dan pemilihan secara inovatif dengan memperhatikan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
“Hal ini tentu menjadi keniscayaan sebagai komitmen kita dalam berdemokrasi untuk mewujudkan pemilu dan pemilihan serentak 2024 yang jurdil, terbuka, bersih, dan akuntabel,” ungkap Emma.
Emma berharap melalui pelantikan sekaligus seminar nasional ini dapat membawa DPD PA GMNI Kalbar semakin eksis dalam mengambil peran sebagai bagian dari pengawal demokrasi di Indonesia.
Sementara itu, Ketua Panitia Pengukuhan dan Rakerda DPD PA GMNI Kalbar Budi Aminuddin menyatakan, dalam diskusi panel tersebut selain mengundang Ketua Umum DPP PA GMNI, juga ada Komisioner Bawaslu RI, Herywn H Malonda serta Komisioner KPU RI Yulianto Sudrajat.
“Nanti akan ada 150 peserta dalam pelantikan ini yang terdiri dari perwakilan DPC PA GMNI se-Kalbar. Diskusi ini penting karena Pemilu 2024 akan semakin dekat, dan PA GMNI menjadi salah satu unsur kemasyarakatan yang bernafaskan nasionalisme merasa penting untuk ikut mengambil bagian,” kata Budi.*