Kolase.id – Anton Hermawan, mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Haudl Ketapang lolos seleksi ID Next Leader Local Ambassador for Y20 Indonesia (Youth 20) pada G20.
Ada 640 pendaftar dan sebanyak 315 di antaranya merupakan peserta yang terpilih dari berbagai provinsi di Indonesia. Anton yang juga kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini merupakan satu dari tujuh belas peserta dari Kalimantan Barat.
Y20 adalah wadah konsultasi resmi bagi para pemuda dari seluruh negara anggota G20 untuk dapat saling berdialog. Keberadaan ID Next Leader Local Ambassador for Y20 merupakan upaya mencetak para ambassador dari berbagai latar belakang yang tersebar di seluruh Indonesia, serta dapat saling berbagi informasi dan bertukar pemahaman kepada pemuda lainnya terkait dengan penyelenggaraan Y20 beserta isu yang dibahas guna meningkatkan kesadaran momentum bersejarah Y20 dan pencerdasan isu prioritas dalam Y20.
Even ini dilaksanakan selama tiga bulan ke depan dengan rangkaian kegiatan seperti pendaftaran, upacara pembukaan, pelatihan virtual, implementasi proyek, sampai yang terakhir upacara penutupan. Pendaftaran dibuka sejak 13 hingga 20 mei 2022. Upacara pembukaan digelar 26 Mei 2022 secara virtual melalui aplikasi Zoom.
Anton mengaku mengikuti seleksi tersebut untuk mengembangkan kapasitas diri. Selain itu menambah relasi dan melatih kemampuan agar lebih sadar terhadap isu yang ada di lingkungan sekitar. Termasuk berpikir lebih kritis dalam berargumentasi dan membantu menyukseskan masa presidensi G20 Indonesia.
“Saya ingin berpartisipasi dalam acara Y20 untuk mewakili generasi muda supaya lebih mudah dalam menyuarakan dan mendiskusikan berbagai hal yang belum dibahas, sehingga dapat menghasilkan solusi yang tepat dan inovatif. Selain itu tujuan utama saya mengikuti even ini untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis serta menambah relasi dan dapat melatih kemampuan untuk lebih sadar terhadap isu yang ada di lingkungan sekitar maupun nasional bahkan internasional serta membantu menyukseskan masa presidensi G20 Indonesia,” tuturnya.
Anton mengatakan bahwa yang berasal dari Kalbar bukan hanya dirinya. Ada enam belas peserta lainnya juga ikut berpartisipasi. Sedangkan dua di antaranya merupakan peserta asal Kabupaten Ketapang.
“Tidak hanya saya yang mewakili Kalimantan Barat, tetapi masih ada enam belas orang lainnya juga mewakili Kalimantan Barat. Kalimantan barat memiliki peserta terbanyak di regional lima. Dua di antaranya berasal dari Kabupaten Ketapang yaitu selain saya ada juga kak Roni Bia Santo, alumni Politeknik Negeri Ketapang,” lanjutnya.*