Kolase.id – Perpustakaan Nasional RI memulai kegiatan Bimbingan Teknis Strategi Pengembangan Perpustakaan, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Dalam Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi sosial, di Pontianak, Kalimantan Barat, pada Rabu (11/5). Kegiatan yang berlangsung hingga Jumat (14/5) tersebut mengundang 46 pustakawan dari delapan Kabupaten di Kalbar dan sejumlah desa.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalimantan Barat, Yuline Marhaeni menyebut pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan kapasitas para pustakawan di Kalbar. “Kami mengucapkan terima kasih kepada Perpusnas sudah memberikan kegiatan kepada teman-teman yang ada di Kabupaten. “Kegiatan ini digelar agar para pengelola perpustakaan mampu mengembangkan perpustakaan yang dikelola agar mandiri,” kata Yuline, di Pontianak, Rabu (11/6/2022)
Dia mengungkapkan Bimtek ini merupakan program nasional yang digelar setiap tahun. Kegiatan ini dilakukan untuk mengembangkan layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial. Bimtek bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pengelola perpustakaan umum di daerah tentang strategi pengembangan perpustakaan umum berbasis inklusi sosial dengan memberdayakan teknologi informasi.
Materi bimtek mencakup strategi pelibatan masyarakat, strategi peningkatan layanan informasi, strategi advokasi perpustakaan, penggunaan sistem informasi manajemen untuk pendokumentasian kegiatan perpustakaan, identifikasi dampak layanan perpustakaan, TIK dasar dan penyusunan rencana kegiatan transformasi perpustakaan dalam situasi kenormalan baru akibat pandemi.
Selain itu, pelaksanaan Bimtek ini juga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan pengelola perpustakaan umum di daerah peserta terkait keterampilan dasar dan variasi metode fasilitasi dalam mewujudkan transformasi layanan perpustakaan umum.
“Di sini kita mencerdaskan melalui layanan berbasis inklusi sosial tadi, kita memprovokasi masyarakat agar mau ke perpustakaan. Harapan kami agar mereka memiliki keterampilan tinggi dan mendukung indeks pembangunan manusia Indonesia,” jelasnya.
Pihaknya dan Perpusnas akan terus mendampingi perkembangan perpustakaan hingga ke pelosok daerah. “Kita punya tugas membina perpustakaan umum, desa, kecamatan, kabupaten kota, ada juga sekolah, dan perguruan tinggi. Kita mendampingi semua,” imbuh Yuline.
Sementara itu, Syaechu Aziz selaku konsultan perpustakaan dan literasi di Kalbar menyebut, Bimtek ini sangat penting untuk para pustakawan. “Diharapkan dengan meningkatnya kapasitas para pustakawan, mereka dapat memotivasi masyarakat untuk berliterasi,” sebut dia.
Menurutnya sejauh ini kualitas perpustakaan di Kalbar terus meningkat. Terbukti sejumlah prestasi berhasil diraih. Perpustakaan Desa Mentibar, Paloh, Sambas misalnya terpilih menjadi Juara I Perpustakaan Desa Tingkat Nasional. Sementara Perpustakaan Mendawai Pontianak juga menjadi Juara I Lomba Perpustakaan Kelurahan se-Indonesia. (*)