Kolase.id – Relawan Santri Dukung Ganjar (SDG) Kalimantan Barat (Kalbar) menggelar serangkaian aksi sosial, Selasa (28/2/2023). Selain sunatan massal, relawan ini juga untuk menyokong aktivitas pondok pesantren di provinsi berjuluk seribu sungai tersebut.
Relawan SDG menyerahkan bantuan kursi dan meja untuk Pondok Pesantren (ponpes) Husnul Yaqin di Siantan Tengah, Kecamatan Pontianak Utara, Kota Pontianak, Kalbar.
Koordinator Daerah SDG Pontianak Andi Arbaki mengatakan bantuan kursi dan meja diharapkan bisa menambah semangat belajar para santri yang jumlahnya terus bertambah.
“Situasinya karena santrinya banyak, sementara kursi dan meja itu sudah banyak yang rusak. Jadi kami berinisiatif memberikan bantuan tersebut,” kata Andi.
Andi menuturkan, para santri layak mendapat dukungan fasilitas untuk belajar. Sebab, santri merupakan calon generasi penerus bangsa yang unggul akan spiritual dan intelektualnya.
Selain bantuan ke ponpes, relawan SDG juga menggelar sunat massal yang diikuti para santri cilik dan anak dari warga sekitar ponpes. Andi menyebut, total ada 26 anak yang mengikuti sunat massal gratis ini.
“Kami memperhatikan banyak orang tua yang menginginkan anaknya agar disunat. Tapi karena ekonomi yang kurang, kami berinisiatif untuk membantu itu. Harapannya agar mereka terbantu, tidak perlu repot mengeluarkan biaya,” kata Andi.
Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa kegiatan para relawan akan terus berlanjut ke ponpes-ponpes lainnya di Kalbar. Bantuan yang akan diberikan nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan ponpes tersebut.
Kepala pengurus Ponpes Husnul Yakin, Muhammad Umar Qiyam mengapresiasi kegiatan yang digelar relawan SDG Kalbar.
Umar membenarkan terkait ponpesnya yang kekurangan meja dan kursi. Dia menyebut, jumlah santri di ponpesnya terus bertambah, terutama ketika memasuki tahun ajaran baru. Hal ini tidak sebanding dengan jumlah kursi dan meja yang tersedia.
“Alhamdulillah kita sangat terbantu, kegiatan dari Santri Dukung Ganjar ini sangat membantu kita, kemudian kegiatannya bermanfaat kepada warga pondok pesantren, juga masyarakat di sekitar pondok,” ucapnya.*
