SUTT Tayan-Sandai Rampung September Mendatang

Proyek SUTT Tayan-Sandai menjadi jalur terakhir untuk menghubungkan interkoneksi Pulau Kalimantan

Manager Perizinan dan Komunikasi PLN UIP Kalbagbar M Harry Febriandono. Foto: Rizki Fadriani/Kolase.id

Kolase.id – Demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia, Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus berkomitmen menghadirkan listrik hingga ke pelosok negeri. Satu di antaranya sedang dilakukan oleh PLN UIP Kalbagbar saat ini adalah proyek Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) Tayan-Sandai.

Manager Perizinan dan Komunikasi PLN UIP Kalbagbar, M Harry Febriandono mengatakan bahwa proyek pembangunan SUTT Tayan-Sandai akan rampung pada semester dua tahun 2025 ini, tepatnya pada September mendatang dan kini pengerjaannya telah berjalan lebih dari 80 persen.

Harry menjelaskan proyek SUTT Tayan-Sandai menjadi jalur terakhir untuk menghubungkan interkoneksi Pulau Kalimantan, sehingga menjadikan sistem kelistrikan di Kalimantan sudah seperti di Pulau Jawa.

“Jadi tahun lalu kita sudah selesaikan Proyek Kedawang-Sukamara. Nah, untuk tahun ini Insyaallah kita selesaikan Tayan-Sandai. Jadi kalau ini selesai, bisa dikatakan interkoneksi Kalimantan sudah terpenuhi,” ujar Harry usai Casual Meeting PLN UIP Kalbagbar bersama media, Rabu (26/6/2025).

Ia menekankan bahwa kini kelistrikan dari ujung Kalimantan Timur sampai Kalimantan Barat telah terjalin dengan satu sistem, sehingga dapat dikatakan listrik antarprovinsi tersebut telah 100 persen terhubung.

Dengan hadirnya kabar baik tersebut tentunya membawa angin segar kepada masyarakat yang telah mendambakan hadirnya listrik di tengah aktivitasnya, namun demikian tentu pengerjaan proyek interkoneksi tersebut tidaklah mudah, terdapat tantangan dalam penegerjaannya.

Harry menjelaskan bahwa lokasi pengerjaan proyek tersebut terdapat di dalam hutan dan jauh dari akses jalan, sehingga tak dipungkiri terdapat tantangan teknis dalam mobilitas perpindahan barang dan tentunya membutuhkan usaha lebih.

“Tetapi alhamdulillah kita sudah mitigasi itu semua di awal, di kontrak kita sudah mitigasi. Jadi setiap risiko-risiko itu kita sudah sediakan juga solusi seperti apa. Alhamdulillah ini dapat kita lihat di progressnya. Masih terpantau, masih sesuai dengan rencana,” ucapnya.

Tak berhenti di Tayan-Sandai, proyek serupa juga telah direncanakan akan berkembang di Kapuas Hulu pada tahun depan. Sehingga pihaknya berharap dengan adanya proyek ini dapat berdampak positif pada masyarakat khususnya di Kalbar.

“Dengan penyelesaian proyek ini nanti sistem kelistrikan di Kalimantan akan lebih andal dan kuat. Dan dampak luasnya adalah peningkatan ekonomi di Kalimantan Barat,” pungkas Harry.*

Exit mobile version