Kini, Cahya tengah mengupayakan agar hak-hak Isabella, termasuk gaji dari majikan selama bekerja, dapat dibayarkan.
“Dia memang tidak disiksa, tapi hak-haknya tidak dipenuhi. Ini yang sedang kami perjuangkan,” ucap Cahya.
Sekretaris DPD Partai Demokrat Kalbar, Usman, bersyukur karena kader-kader Partai Demokrat dapat terus berbuat dan mengabdi kepada rakyat.
Menurutnya, kader Demokrat bisa berkontribusi tanpa harus menunggu jabatan.
“Alhamdulillah, kita bisa membawa anak ini pulang ke keluarganya,” ucap Usman yang juga hadir di kantor DPD Demokrat.
Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Kubu Raya, Ridho Maulana, berharap agar kasus Isabella menjadi pelajaran agar masyarakat tidak mudah tergiur dengan iming-iming pihak tertentu dalam mencari pekerjaan di luar negeri.
“Ini contoh nyata pekerja migran yang awalnya berangkat secara resmi, tapi kemudian agennya tidak bertanggung jawab. Belasan tahun Kak Isabella tidak bisa berkomunikasi dengan keluarganya dan bahkan sempat dianggap telah tiada. Kami harap masyarakat jangan mudah tergiur oleh agensi kerja di Malaysia—pilihlah agen yang bertanggung jawab dan tetap jalin komunikasi dengan Konsulat Indonesia,” ucap anggota Komisi I DPRD Kubu Raya itu.