Kolase.id – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Kalimantan Bagian Barat (Kalbagbar) meneguhkan komitmennya untuk mempercepat transisi energi bersih. Satu di antaranya melalui program konversi kendaraan bermotor berbahan bakar minyak menjadi motor listrik.
General Manager PT PLN UIP Kalbagbar Johar Wijaya menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari implementasi Paris Agreement, yang mewajibkan setiap negara, termasuk Indonesia, untuk menurunkan emisi karbon (CO2). Salah satu upaya strategis yang dilakukan adalah mengonversi motor bensin menjadi motor listrik.
“Dengan motor listrik, konsumsi energi menjadi jauh lebih efisien. Kalau sebelumnya 1 liter bensin hanya bisa menempuh sekitar 20 kilometer, kini 1 kilowatt listrik bisa menempuh hingga 35 sampai 40 kilometer. Ini jelas lebih hemat secara ekonomi,” ujar Johar.
Ia juga menambahkan bahwa PLN siap hadir dan mendukung komunitas pengguna kendaraan, khususnya pengemudi ojek online, agar bisa beralih menggunakan motor listrik.
“Kami ingin mereka bisa menikmati keuntungan ekonomi hingga 15-20 persen dari penghematan bahan bakar. Untuk itu kami berharap dukungan dari berbagai pihak, terutama masyarakat, dalam mewujudkan target emisi nol dan mempercepat transisi ke energi baru terbarukan,” katanya.
Senada dengan Johar, Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kalimantan Barat Yuliansyah menyampaikan bahwa peran aktif pemerintah dan BUMN sangat diperlukan untuk memperkuat promosi penggunaan motor listrik, terutama di kalangan ojek online.
“Mereka ini bisa menjadi agen promosi yang efektif. Setiap hari mereka bertemu banyak orang, dan kalau mereka pakai motor listrik yang nyaman dan hemat, tentu orang lain akan tertarik juga. Selain itu, biaya hidup mereka bisa lebih ringan karena pengeluaran lebih kecil, pendapatan bisa meningkat,” jelasnya.
Sementara itu Direktur Baraja Elektronik Motor Yoga Uta Nugraha menegaskan kesiapan Kalimantan Barat, khususnya Kota Pontianak, dalam mendukung program konversi motor listrik. Menurutnya, lima bengkel lokal yang telah mengikuti pelatihan bersama PLN akan segera mengajukan sertifikasi ke Kementerian Perhubungan.
“Nantinya konversi bisa dilakukan langsung oleh tenaga lokal yang sudah tersertifikasi, tanpa perlu mendatangkan teknisi dari luar daerah. Ini membuka peluang pemberdayaan lokal sekaligus meningkatkan pendapatan mereka,” ujarnya.
Program konversi motor listrik ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam mengurangi polusi udara serta mempercepat transformasi menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.*