Kolase.id – PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP KLB) menyalurkan bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Peduli kepada Paguyuban Kopi Sukadana (PA’KOSU) bekerja sama dengan Balai Taman Nasional Gunung Palung (Tanagupa).
Bantuan yang disalurkan ialah bantuan alat-alat produksi pasca panen seperti mesin pemisah kulit luar kopi, mesin pemisah kacang, mesin sangrai kopi, mesin pembuat bubuk kopi, mesin pengayak kopi, mesin packaging, dan berbagai peralatan lainnya.
Faruq Suyuthi, Senior Manager Perizinan, Pertanahan, dan Komunikasi menyebutkan bahwa bantuan yang disalurkan PLN UIP KLB ini merupakan upaya pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan perekonomian dan kemandirian masyarakat desa, terutama yang berada di sekitar proyek pembangunan infrastruktur kelistrikan.
“Tidak hanya memberi bantuan peralatan, kami juga memfasilitasi para penerima manfaat untuk mendapatkan pelatihan penggunaan mesin-mesin dan melakukan pengemasan produk. Hal itu untuk meningkatkan kapasitas petani kopi untuk mengolah hasil panennya sehingga memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Kami juga menggandeng Balai Tanagupa dalam pelaksanaan kegiatan ini untuk memastikan penerima dapat memanfaatkan bantuan PLN Peduli ini dengan baik,” ujar Faruq.
PA’KOSU sendiri merupakan kelompok petani kopi binaan Balai Tanagupa yang terdiri dari enam desa di Kabupaten Sukadana, yaitu Desa Gunung Sembilan, Desa Harapan Mulia, Desa Sutera, Desa Benawai Agung, Desa Pampang Harapan, dan Desa Sejahtera.
Lebih lanjut Faruq menjelaskan, nantinya akan ada Rumah Kopi sebagai lokasi pusat produksi kopi dari pada petani kopi untuk meningkatkan nilai jual hasil panennya. “Faruq menjelaskan, setiap desa akan memiliki rumah pengering hasil kopi untuk nantinya disetorkan ke Rumah Kopi. Rumah Kopi ini selanjutnya akan dioperasikan oleh PA’KOSU dan BUMDes dari Desa Gunung Sembilan yang telah menghibahkan tanahnya untuk pembangunan Rumah Kopi,” pungkasnya.
M. Ari Wibawanto, Kepala Balai Tanagupa menyambut baik bantuan dari PLN ini. “Kami sangat bersyukur dengan adanya bantuan kepada para petani kopi yang berada di dalam kawasan Taman Nasional ini. Karena dengan peningkatan ekonomi masyarakat sekitar, maka kelestarian kawasan Taman Nasional juga ikut terjaga,” jelas Ari.
Ari menambahkan, kegiatan pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan seperti ini sangat diperlukan agar masyarakat dapat mandiri dan memiliki penghasilan tambahan, sehingga tidak melakukan kegiatan yang berpotensi merusak wilayah kawasan Taman Nasional, seperti penebangan pohon dan pembakaran lahan.
Kegiatan pendampingan paguyuban petani kopi yang dilaksanakan oleh Balai Tanagupa telah berlangsung sejak tahun 2020 dan turut didukung oleh PLN UIP KLB. (*)