Petani Kopi Robusta Sukadana Dapat Bantuan Alat dan Ilmu dari PLN

Avatar
Pegiat kopi Kalbar Gusti Iwan Darmawan atau akrab disapa Iwan Kojal saat memberikan pelatihan penggunaan mesin pengolahan kopi dan pemasaran kepada para petani dalam sesi pelatihan yang dihelat PLN UIP Kalbagbar bersama Tanagupa di Balai Desa Gunung Sembilan. Foto: Dok PLN UIP Kalbagbar.

Kolase.id – Petani kopi yang tergabung dalam Paguyuban Petani Kopi Sukadana (Pa’kosu) dapat stimulus ilmu. Kali ini datang dari PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP KLB) bersama Balai Taman Nasional Gunung Palung (Tanagupa).

Kedua institusi ini berkolaborasi meningkatkan pengetahuan petani kopi robusta di Sukadana melalui pelatihan penggunaan mesin-mesin pengolahan kopi dan pemasaran di Gedung Pertemuan Balai Desa Gunung Sembilan, Senin (25/7/2022).

Saunan, peserta pelatihan dan Ketua Pa’kosu mengucapkan terima kasih kepada PLN dan Tanagupa yang telah memfasilitasi kegiatan tersebut. “Kami berharap melalui pelatihan ini usaha yang kami lakukan dapat berjalan dengan lancar dan mampu mengembangkan perekonomian para petani kopi di Sukadana,” ujarnya.

Sebelumnya, PLN telah menyalurkan bantuan mesin pascapanen yaitu satu unit mesin pemisah kulit luar kopi (pulper), satu unit mesin pemisah kulit cangkang (huller), satu unit mesin penyortir biji kopi (grader), satu unit mesin sangrai kopi (roaster), satu unit pengolah biji kopi menjadi bubuk (grinder), satu unit mesin (packaging), dan satu unit mesin pengayak kopi kepada paguyuban.

Gusti Iwan Darmawan, pemilik Kedai Kopi Jago Jalanan (Kojal) merupakan pelaku usaha dan pegiat kopi Kalbar adalah narasumber dalam kegiatan pelatihan.

Pria yang akrab disapa Iwan Kojal itu menyebut, saat ini di Kabupaten Kayong Utara dan juga Provinsi Kalbar telah banyak pengusaha warung kopi dan sejenisnya.

“Oleh karenanya, para petani harus menangkap peluang untuk mengisi suplai kopi bubuk bagi para pengusaha warung kopi agar pendapatan meningkat dan tidak hanya menjual batang mentah saja,” ungkap Iwan.

“Untuk bersaing, kita tidak bisa bersaing secara tradisional, kita harus bisa menggunakan teknologi tepat guna agar dapat menghasilkan produksi bubuk kopi yang efektif dan efisien dengan memanfaatkan bantuan dari PLN ini,” ujar Iwan bersemangat.

Manager Perizinan dan Komunikasi PLN UIP KLB Ade Putera Hasian berharap semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi para petani kopi dan dapat meningkatkan taraf perekonomian para petani.

“PLN bersama dengan Tanagupa akan senantiasa memantau perjalanan paguyuban, agar nantinya produksi kopi Pa’kosu ini dapat dinikmati oleh orang banyak dan memberi kesejahteraan bagi para petani secara khusus,” ujar Ade di sela kegiatan pelatihan.

Saat ini Rumah Kopi yang akan menjadi sentra produksi dari Pa’kosu bekerja sama dengan BUMDes dari Desa Gunung Sembilan.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *