Peringatan Seabad NU di Sintang, Lasarus: NU Konsisten Halau Ideologi Transnasional

Kalau bukan karena NU, saya tidak yakin bangsa kita bisa sedamai, setoleran, dan serukun sekarang.

Avatar
Ketua Komisi V DPR RI Lasarus saat menghadiri Peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Al Iman Sungai Tebelian, Kabupaten Sintang, Selasa (21/2/2023). Foto: Najib Amrullah

Kolase.id – Ketua Komisi V DPR RI Lasarus memuji komitmen dan eksistensi Nahdlatul Ulama (NU) dalam merawat ideologi Pancasila. Lasarus menilai, konsistensi NU dalam menjaga Pancasila telah berhasil menghalau ideologi transnasional yang berupaya mengancam keutuhan NKRI.

Pernyataan itu disampaikan Lasarus saat menghadiri Peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Al Iman Sungai Tebelian, Kabupaten Sintang, Selasa (21/2/2023).

Peringatan Harlah 100 Tahun organisasi Islam terbesar di Indonesia yang digelar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sintang itu menghadirkan Wakil Ketua PBNU K.H. Zulfa Mustofa sebagai penceramah.

“Di usia satu abad, NU makin berdiri kokoh sebagai benteng NKRI dan Pancasila dari infiltrasi ideologi asing. Soal komitmen NU dalam merawat NKRI, saya kira tidak perlu diragukan lagi,” katanya.

Lasarus mengatakan bahwa konsistensi NU membentengi NKRI dari infiltrasi ideologi asing merupakan satu di antara keberhasilan yang ditorehkan Nahdlatul Ulama di abad pertamanya.

Memasuki abad kedua, Nahdlatul Ulama diharapkan Lasarus dapat mempertahankan torehan tersebut dan terus memberikan sumbangsih untuk bangsa dan negara.

“Kalau bukan karena NU, saya tidak yakin bangsa kita bisa sedamai, setoleran, dan serukun sekarang. NU dengan trilogi ukhuwahnya (islamiyah, wathaniyah, dan basyariyah) telah menggiring bangsa kita menjadi bangsa yang mampu menjaga hubungan baik antara masyarakat, agama dan negara,” tuturnya.

Ketua DPD PDI Perjuangan Kalimantan Barat ini menambahkan bahwa dirinya memang bertanggung jawab untuk berkontribusi terhadap Nahdlatul Ulama mengingat peran aktif organisasi Islam tersebut dalam mengawal kebangsaan, menjaga Pancasila, dan merawat pluralisme.

Dirinya pun berharap agar jalinan Nahdlatul Ulama dan PDI Perjuangan menjadi sebuah hubungan simbiosis mutualisme yang saling memberikan manfaat.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *