Kolase.id – Lembaga Gemawan menggelar pelatihan untuk Masyarakat Peduli Api (MPA) di Aula Kantor Desa Sengawang, Kecamatan Teluk Keramat. Empat desa turut berpartisipasi pada kegiatan tersebut. Desa-desa dimaksud adalah Merubung, Teluk Kaseh, Sengawang, dan Semata. Kelompok perempuan mendominasi jalannya pelatihan.
BPBD Sambas, UPT KPH Wilayah Sambas, Manggala Agni, dan GRID mengiringi jalannya pelatihan sebagai narasumber untuk masing-masing kapasitas yang dimiliki.
“Kegiatan ini sebenarnya lebih kepada membuat wacana yang lebih besar tentang kesiapsiagaan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Sambas pada umumnya,” kata Dedi Wahab, Koordinator Gemawan Wilayah Sambas.
Gemawan juga mengikutsertakan perempuan yang secara aktif mendorong dan mengagendakan kelompoknya untuk membuat semacam wacana bahwa mereka juga terdampak kebakaran hutan dan lahan.
Dedi menyampaikan untuk hari kedua ini kita membuat rencana kerja atau program aksi MPA setiap desa termasuk kelompok perempuan sebagai bentuk dukungan logistik. “Kemudian kita juga nanti ada SOP dan praktik singkat tentang pemadaman dan penanganan kebakaran hutan dan lahan,” katanya.
Harapan kita sebenarnya lebih kepada bagaimana isu kebakaran hutan ini menjadi bagian dari integrasi dari kepentingan mereka. “Kepentingan mereka dalam mengantisipasi, memitigasi kebakaran hutan dan lahan yang menjadi tren di kawasan gambut,” ujar Dedi.
Para perwakilan perempuan masyarakat peduli api dari empat desa telah mendapatkan materi selama pelatihan. “Pelatihan pemadaman lahan gambut, cara menanggulangi pemadaman api di lahan gambut, struktur organisasi, dan menyusun program kerja,” ujar Wideni, Perempuan MPA asal Desa Teluk Kaseh.
Wideni menyampaikan, pembelajaran teori juga dibarengi praktik seperti cara memadamkan api yang efektif dan efesien. “Jadi dari pelatihannya ini peserta dapat mengambil ilmu-ilmu yang telah diberikan yang nantinya dapat diterapkan di tengah-tengah masyarakat,” katanya.*