Pengurus DMI Tingkat Kecamatan se-Pontianak Perlu Berinovasi

Avatar
Ketua DMI Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono melantik pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) kecamatan se-Kota Pontianak. Foto: Dok Prokopim Kota Pontianak

Kolase.id – Jajaran Pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) pada enam kecamatan se-Kota Pontianak resmi dilantik. Pengukuhan para pengurus dan anggota DMI tersebut digelar di Masjid Raya Mujahidin, Rabu (20/7/2022).

Ketua DMI Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menuturkan, dengan telah dilantiknya pengurus DMI di enam kecamatan se-Kota Pontianak, para pengurus bisa lebih semangat untuk menyatukan persepsi yang sama. Apalagi, jumlah masjid yang ada di Kota Pontianak hingga kini tercatat sebanyak 348 masjid.

Oleh sebab itu, dia meminta para pengurus DMI harus mampu melakukan inovasi dan terobosan agar fungsi masjid selain sebagai tempat ibadah, juga bisa memberikan dampak bagi kesejahteraan umat.

“Jadi, fungsi masjid tidak hanya rumah ibadah akan tetapi bisa meningkatkan kualitas masyarakat terutama kehidupannya seperti ekonomi, komunikasi dan silaturahmi,” ujarnya.

Setelah dilantiknya kepengurusan DMI di enam kecamatan ini, Edi menyebut pihaknya akan menindaklanjuti dengan melakukan rapat kerja untuk menyusun program dan berkolaborasi. Bahkan, DMI berencana merancang alternatif dalam sistem pemberian sumbangan atau infaq secara non tunai bagi masjid-masjid yang ada.

“Caranya, dengan menyediakan kode QRIS, para jamaah yang ingin menyumbang atau menginfaqkan untuk masjid cukup meng-scan kode QRIS yang telah disediakan,” ungkapnya.

Cara pemberian sumbangan dan infaq secara non tunai ini cukup praktis dan cepat. Sehingga jamaah masjid cukup membuka aplikasi pembayaran dan meng-scan kode QRIS yang tersedia, kemudian memasukkan nominal uang yang hendak disumbangkannya.

“Di era digital ini, transaksi secara non tunai mulai banyak digunakan masyarakat karena kepraktisannya,” ungkap Edi.

Dia mengapresiasi jajaran pengurus DMI yang dengan segala daya upaya telah melakukan penguatan terhadap masjid-masjid yang ada. Memang, kata dia, sebagian besar masjid penguatannya sudan bagus. Misalnya melalui program Jumat Berkah dengan membagi-bagikan sembako.

“Jika ada masjid pada suatu lingkungan, maka Insya Allah masyarakatnya akan mendapatkan berkah dan kedamaian,” tutupnya.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *