Pemerintah dan USAID SEGAR Dorong Rantai Pasok Komoditas Karet Berkelanjutan di Kalbar

Avatar
Hamparan kebun karet swadaya warga di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Foto: Drone/Kolase.id

Kolase.id – Karet adalah salah satu komoditas ekspor utama di Kalimantan Barat. Ketersediaannya banyak disokong oleh Kabupaten Sanggau dan Sintang. Kondisi ini menuntut pengelolaan komoditas yang lebih berkelanjutan.

Permintaan pasar yang tinggi terhadap karet, menuntut peningkatan pemahaman pengelolaan yang utuh. Misalnya, penerapan standar-standar lingkungan dan sosial oleh para pelaku rantai pasok komoditas karet di Sanggau dan Sintang agar dapat bersaing di pasar global.

Pemprov Kalbar bersama Pemkab Sanggau dan Sintang dengan dukungan USAID Sustainable Environmental Governance Across Regions (SEGAR) menyelenggarakan lokakarya di Hotel Garden Palace Sanggau, Senin (30/5/2022).

Kegiatan yang mengusung tema “Perencanaan Intervensi Rantai Pasok Berkelanjutan Komoditi Karet dengan Para Pemangku Kepentingan di Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Sintang” ini melibatkan perwakilan pemerintah kabupaten, pihak swasta, kelompok petani, lembaga keuangan, dan asosiasi terkait di wilayah Sanggau dan Sintang.

“Potensi pengembangan komoditas karet di Kalbar akan sangat baik apabila didukung dengan suatu sistem pemasaran yang efisien,” kata Muhammad Munsif, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat.

Menurut Munsif, hal ini dapat dilihat dari tingkat harga dan stabilitasnya. Semakin tinggi harga jual karet, petani akan termotivasi untuk meningkatkan produksinya. Artinya tidak hanya cukup dengan meningkatkan produktivitasnya, namun harus diikuti usaha penyempurnaan atau perbaikan sistem pemasaran.

Ia berharap upaya pengembangan komoditas karet secara berkelanjutan ini mendapat dukungan pemerintah kabupaten dan petani karet untuk turut mengembangkan usaha pengolahan dan pemasaran karet sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan masing-masing.

Sebelumnya, melalui sebuah lokakarya yang dilaksanakan USAID SEGAR bersama para pemangku kepentingan di Kabupaten Sanggau dan Sintang pada bulan September 2021 yang lalu, karet dipilih sebagai komoditas fokus untuk intervensi USAID SEGAR di kedua kabupaten ini.

Pertimbangannya, komoditas karet memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan asli daerah (PAD), menyerap tenaga kerja, dan melibatkan petani swadaya dalam jumlah besar.

Setelah itu, USAID SEGAR melakukan pemetaan rantai pasok komoditas karet dengan mengumpulkan informasi dari pihak-pihak terkait dan berkepentingan langsung terhadap sistem rantai pasok berkelanjutan, mulai dari petani, pengepul, pabrik pengolahan, lembaga keuangan, serta institusi pengambil kebijakan.

Lokakarya pada bulan Mei 2022 kali ini dilakukan untuk mendiskusikan rekomendasi yang muncul dari hasil pemetaan rantai pasok komoditas karet tersebut. Selain itu, para peserta diskusi juga bersama-sama menggali peluang kerja sama dalam pengembangan komoditas karet agar rantai pasoknya lebih berkelanjutan.

Dengan dukungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat serta Pemerintah Kabupaten Sanggau dan Sintang, USAID SEGAR akan menindaklanjuti potensi-potensi kerja sama yang teridentifikasi dari lokakarya ini.

Kolaborasi-kolaborasi di masa mendatang diharapkan dapat mendukung penciptaan rantai pasok komoditas karet yang berkelanjutan dan lebih sesuai dengan standar lingkungan dan sosial.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *