Kolase.id – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP KLB) tengah membangun proyek Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Muara Teweh – Puruk Cahu – Kuala Kurun.
“Untuk saluran SUTT dari Muara Teweh ke Puruk Cahu sudah memasok listrik kepada masyarakat sejak tahun 2020. Saat ini kita fokus pada penyelesaian jalur SUTT Puruk Cahu ke Kuala Kurun, di mana progress pembangunan dari Muara Teweh sampai dengan Kuala Kurun sudah mencapai 72,2 persen,” kata Osta Melanno, Manager Unit Pelaksana Proyek (UPP) 3 PLN UIP KLB.
Keberhasilan pembangunan ini nantinya akan meningkatkan keandalan listrik di Kalimantan yang berpotensi melayani sebanyak 18.500 pelanggan dengan daya 1.300 VA. Selain itu, masyarakat akan menikmati listrik yang berkualitas karena sistem kelistrikan yang sudah saling menyambung.
“Saat ini pembangunan berada dalam tahap pembebasan tanam tumbuh yang ada di sekitar SUTT, pembangunan pondasi dan pemasangan tower (erection), namun sebagian besar masih dalam tahap pembangunan pondasi,” kata Osta.
Menurutnya, ada enam tower yang masuk dalam tahap erection yang melewati perkebunan kelapa sawit. Saat ini dalam proses mengajukan perizinan kepada perusahaan yang bersangkutan sehingga PLN dapat melanjutkan pembangunan.
SUTT 150 kV Muara Teweh – Puruk Cahu – Kuala Kurun memiliki tower sebanyak 311 titik dengan panjang 222 kilometer sirkit (kms), dan melewati tiga kabupaten yaitu Kabupaten Murung Raya, Kapuas, dan Gunung Mas.
Setelah diselesaikan pembebasan tanam tumbuh, pondasi dan kemudian erection, maka progress pembangunan selanjutnya ada stringing atau penarikan kabel. “Kami terus fokus untuk dapat mempercepat pembangunan ini. Oleh karena itu kami mohon dukungan dari berbagai pihak baik itu pemerintah daerah maupun masyarakat untuk keberhasilan pembangunan ini,” tutup Osta.
Selain SUTT 150 kV Muara Teweh – Puruk Cahu – Kuala Kurun, PLN juga sedang melakukan pembangunan pada SUTT 150 kV PLTU Kalselteng 1 (Kasongan) – Kuala Kurun.
Saat ini progress untuk pembangunan tersebut sudah mencapai 80,3 persen. Rampungnya kedua proyek ini akan semakin meningkatkan konektifitas sistem kelistrikan di Kalimantan Tengah.*