Kolase.id – Geliat usaha UMKM di Kota Pontianak dan Kubu Raya mulai terlihat pasca menurunnya kasus Covid-19. Hal tersebut juga didukung dengan terus meningkatnya keandalan pasokan listrik.
“Masa sulit dalam menjalankan usaha selama dua tahun terkahir secara perlahan mulai membaik. Kami juga bersyukur kualitas pasokan listrik PLN sangat baik sehingga usaha kami dapat bertahan dan terus berkembang,” ungkap Afan (36), pemilik usaha warung kopi di Jalan Adi Sucipto, Kabupaten Kubu Raya.
Diakuinya, listrik menjadi salah satu faktor utama dalam menjalankan usaha. Tanpa kualitas listrik yang baik maka usaha yang dijalankannya nyaris terhenti.
“Seluruh peralatan usaha kami seperti kulkas, blender, freezer, mesin penghancur kopi, dan lain-lain sepenuhnya menggunakan listrik. Jika kualitas listriknya jelek atau sering padam maka usaha kami pastinya akan terkendala,” ujar Afan.
Ia berharap PLN selaku penyedia layanan kelistrikan dapat terus meningkatkan kualitas layanannya agar usaha yang dijalankan oleh pelaku UMKM seperti dirinya dapat terus maju dan berkembang.
Senada, Rullianto (33) pelaku usaha konveksi di Jalan Prof. M. Yamin Pontianak, juga mengaku membaiknya kualitas pasokan listrik sangat berdampak pada usaha yang dijalankannya.
“Mesin jahit dan mesin obras yang kami miliki sepenuhnya menggunakan listrik. Dengan kualitas listrik yang baik maka produktivitas kami pun akan semakin meningkat,” tutur Rullianto.
Usaha jahitan pakaian pria dan wanita yang digelutinya sejak 5 tahun yang lalu ini mengalami pasang-surut. Sempat terjadi penurunan omzet saat pandemi, namun kini mulai bangkit kembali.
“Jelang Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri ini adalah masa panen bagi usaha jahitan pakaian seperti kami. Semoga PLN dapat terus meningkatkan kualitas layanannya agar usaha kami semakin meningkat,” imbuh Rullianto.
Manager PLN UP3 Pontianak Syaiful Azhari Siregar mengatakan bahwa sistem kelistrikan Khatulistiwa yang memasok listrik untuk Kota Pontianak-Kubu Raya dan sekitarnya dalam kondisi yang sangat kondusif, sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan usaha masyarakat.
Ia mengatakan penyebab utama terjadinya gangguan listrik saat ini adalah ranting pohon dan kawat layang-layang. Untuk menekan potensi terjadinya padam akibat gangguan listrik tersebut pihaknya telah melakukan berbagai upaya preventif seperti melakukan pembersihan jaringan listrik dari sampah layang-layang serta berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan pemangkasan pohon yang dekat dengan jaringan listrik.
Lebih lanjut Ia berharap partisipasi masyarakat dalam upaya menjaga keandalan pasokan listrik, minimal dengan cara mengikhlaskan pohon atau tanam tumbuh yang dimiliki untuk ditebang oleh petugas, serta tidak bermain layang-layang terutama dengan menggunakan tali kawat.
“Listrik ini milik bersama karena kita juga yang menikmatinya, sekeras apapun upaya yang telah kami lakukan untuk menjaga keandalan pasokan listrik tentunya tidak akan berarti apa-apa tanpa dukungan masyarakat,” pungkasnya. (*/r)