Kolase.id – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI menetapkan Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Lauk Bersatu Desa Nanga Lauk, Kecamatan Embaloh Hilir, Kapuas Hulu, sebagai pemenang Lomba Wana Lestari 2022.
Ketetapan tersebut berdasarkan surat pemberitahuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Nomor S.658/SET/PEHKT/SDM2/8/2022 tertanggal 3 Agustus 2022.
“Terima kasih kami ucapkan kepada parapihak yang mendukung, mendorong, dan membantu LPHD Lauk Bersatu Nanga Lauk hingga dapat merebut Wana Lestari tahun ini. Terutama untuk Kadis LHK Pak Adi Yani, Ibu Anita Kabid RPM, dan seluruh staf di DLHK, Pak Adi Kepala KPH KH Utara dan staf,” kata Hariska, Ketua LPHD Lauk Bersatu di kantornya, Senin (8/8/2022).
Alumni Fakultas Kehutanan Untan ini mengatakan, penghargaan berskala nasional tersebut baru kali pertama direbut oleh LPHD Lauk Bersatu. “Alhamdulillah mendapatkan hasil sebagai salah satu dari tiga terbaik pengelolaan hutan desa di Indonesia,” ucapnya.
Lomba ini juga merupakan indikator baik untuk mengukur kemandirian LPHD. Pasalnya, penilaian terdiri dari aspek tata kelola administrasi dan kelembagaan, tata kelola program kegiatan, dan pelaporan.
Hariska menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Hamdi, mantan Ketua LPHD Lauk Bersatu. “Di tangan beliaulah pengelolaan Hutan Desa Nanga Lauk bergerak maju melalui LPHD Lauk Bersatu. Pak Hamdi pejuang awal Hutan Desa Nanga Lauk,” katanya.
Dia juga menyampaikan terima kasih untuk Kades Nanga Lauk Agus Yanto yang telah memberikan dukungannya kepada LPHD Lauk Bersatu. Selaras dengan dukungan tersebut, LPHD Lauk Bersatu turut berkontribusi dalam mendorong percepatan kemandirian desa dari aspek pengelolaan hutan berkelanjutan.
Surat pemberitahuan KLHK yang ditujukan untuk enam Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Indonesia, termasuk Kepala Dinas LHK Kalbar menjelaskan pemberian penghargaan kepada para teladan Lomba Wana Lestari pada 15-18 Agustus 2022 di Jakarta. Dalam kegiatan akan menghadirkan para pemenang lomba Wana Lestari Tingkat Nasional peringkat I sampai III.
Untuk lingkup Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan terdiri dari tiga kategori lomba yaitu Pemegang Persetujuan Hutan Kemasyarakatan, Pemegang Persetujuan Pengelolaan Hutan Desa, dan Pemegang Persetujuan Hutan Adat.
Sebuah Pembuktian
Yayasan PRCF Indonesia sebagai organisasi non-pemerintah yang mendampingi LPHD Lauk Bersatu turut bangga dengan raihan Wana Lestari 2022 itu. LPHD Lauk Bersatu masuk dalam kategori pemenang Pemegang Persetujuan Pengelolaan Hutan Desa.
“Tidak hanya LPHD Lauk Bersatu yang mendapatkan penghargaan ini. Ada LPHD lain di Indonesia juga menerima penghargaan serupa,” kata Rio Afiat, Program Manager People Resource Conservation and Forest (PRCF) Indonesia.
LPHD dimaksud adalah LPHD Way Kalam Desa Way Kalam, Kecamatan Penegahan, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, dan LPHD Panglima Jerrung dari Kampung Dumaring, Kecamatan Taliyasan, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.
Di Provinsi Kalbar, banyak LPHD sudah berdiri. Namun, LPHD Lauk Bersatu yang menjadi pemenang dalam lomba tersebut. Di sini membuktikan, apa yang telah dilakukan LPHD Lauk Bersatu tersebut dilihat dan dipelajari oleh Dinas LHK maupun KLHK. Program yang telah dijalankan memberikan kontribusi positif bagi kelestarian hutan maupun masyarakat.
“Upaya pendampingan intensif selama ini telah membuahkan hasil. Penghargaan itu sebuah pembuktian. LPHD Lauk Bersatu yang kita dampingi sesuai dengan track-nya. Kita mengakui masih banyak kekurangan, namun akan terus kita perbaiki agar tujuan utama dari pendampingan menuju kemandirian benar-benar terwujud di Desa Nanga Lauk,” tambah Rio.*
