Kolase.id – Liang Menyadi adalah sebuah gua unik yang terbentuk alami dari bebatuan. Gua ini menjadi “rumah” bagi berbagai jenis kelelawar yang hidup di gugusan Pegunungan Muller, tepatnya di sekitar Beluan Komplek.
Tidak sulit untuk sampai ke gua tersebut. Dari Desa Nanga Tepuai, ibu kota Kecamatan Hulu Gurung, Kabupaten Kabupas Hulu, pengunjung bisa menggunakan kendaraan roda empat hingga lokasi persawahan warga selama 13 menit.
Kondisi jalan sudah beton, namun sebagian masih jalan tanah dan licin (saat hujan) serta menanjak. Dari lokasi persawahan, perjalanan akan dilanjutkan dengan berjalan kaki selama 15 menit untuk sampai ke mulut Gua Menyadi.
Perjalanan bisa dilanjutkan dengan menelusuri gua. Sebaiknya pengunjung menggunakan sandal atau sepatu trekking. Jangan lupa bawa senter. Perlu juga bawa syal atau bandana, sekadar menjaga jangan sampai pengunjung tidak tahan dengan aroma guano (kotoran kelelawar).
Keluar dari gua, pengunjung akan menempuh perjalanan menelusuri hutan dan bebatuan hingga ke bantaran Sungai Emprejuk. Sepanjang jalan, pengunjung akan disuguhkan pepohonan khas hutan hujan tropis seperti durian dan bunga bangkai (Amorphophallus titanum).
Jarak tempuh dari gua hingga Sungai Emprejuk sekitar 30 menit. Di bantaran sungai dengan air yang jernih inilah, pengunjung dapat beristirahat di bantaran sungai, berdiskusi, bercanda, sambil mendengarkan suara-suara alam.*