Kolase.id – Kehadiran Kapal Wisata Tepian Senghie menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung ke Kota Pontianak. Kapal yang terbuat dari kayu berwarna cokelat itu menjadi transportasi untuk menyusuri keindahan sungai terpanjang di Indonesia.
Terdiri dari dua lantai, penumpang Kapal Tepian Senghie ini akan disuguhkan pemandangan dan kehidupan di tepian sungai dengan aktivitas warga di sepanjang sungai.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyampaikan apresiasinya kepada pemilik Kapal Wisata Tepian Senghie, Ridwan, yang telah berinvestasi untuk menghadirkan sarana transportasi wisata susur Sungai Kapuas.
“Apa yang dilakukan Pak Ridwan ini patut dicontoh untuk meningkatkan kunjungan wisatawan lewat wisata susur sungai terpanjang di Indonesia,” ujarnya usai meresmikan beroperasinya Kapal Wisata Tepian Senghie di dermaga Senghie, Selasa (14/3/2023) sore.
Menurutnya, Sungai Kapuas merupakan denyut nadi kehidupan masyarakat Kota Pontianak. Sebab Sungai Kapuas tidak terlepas dari peradaban sejak zaman dahulu.
Terlebih Pelabuhan Senghie ini juga menyimpan banyak sejarah di mana pelabuhan ini menjadi pelabuhan pertama yang ada di Kota Pontianak, jauh sebelum adanya Pelabuhan Dwikora.
“Oleh sebab itu Pemerintah Kota Pontianak sudah mulai menata kawasan waterfront sebagai bagian dari pengembangan program kota baru dari pemerintah pusat secara bertahap dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Edi berharap hadirnya kapal wisata Tepian Senghie ini akan menjadi salah satu sarana masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung ke Pontianak untuk menikmati pemandangan dan suasana sepanjang Sungai Kapuas. Ia juga menekankan pentingnya mengutamakan keselamatan penumpang dengan menyediakan peralatan safety.
“Saya lihat kapal ini sudah dilengkapi dengan peralatan safety sesuai SOP keselamatan angkutan air, ada life jacket dan pelampung karet serta peralatan lainnya,” ungkapnya.
Tak dipungkiri, beberapa tamu yang ditemuinya ketika berkunjung ke Pontianak dan menikmati keindahan Sungai Kapuas, mengungkapkan rasa senang bisa merasakan suasana kehidupan Sungai Kapuas.
“Ketika mereka menikmati wisata menyusuri Sungai Kapuas, bagi mereka itu adalah pengalaman yang berkesan karena di daerah asal mereka tidak ada sungai sebesar dan sepanjang Sungai Kapuas,” katanya.
Edi juga mengajak para pelaku usaha untuk mengembangkan usaha di bidang pariwisata. Banyak potensi wisata di Pontianak yang bisa menjadi daya tarik para wisatawan khususnya dari luar Provinsi Kalbar. Misalnya, destinasi penangkaran ikan arwana yang banyak dibudidayakan di tepian Sungai Kapuas.
“Saya yakin destinasi seperti itu akan menarik bagi wisatawan-wisatawan luar, mereka bisa melihat langsung bagaimana budidaya ikan arwana,” imbuhnya.
Ridwan, Owner Kapal Wisata Tepian Senghie menceritakan awal mula dirinya memulai usaha jasa kapal wisata ini, karena kecintaannya akan Pelabuhan Senghie sebagai tempat semasa kecilnya bermukim di sekitar pelabuhan itu hingga sekarang. Diakuinya, Kapal Wisata Tepian Senghie ini memang belum sempurna, masih banyak yang harus dilengkapi.
“Namun kedepan akan kami lengkapi dengan sarana prasarana pendukung sehingga memberikan kenyamanan bagi penumpang yang menikmati keindahan Sungai Kapuas,” terangnya.
Ridwan menambahkan, dirinya memberanikan diri untuk memulai usaha menyediakan kapal wisata karena melihat potensi Sungai Kapuas menjadi destinasi favorit banyak orang. Untuk keamanan dan kenyamanan penumpang kapal, ia juga melengkapi peralatan keselamatan yang dibutuhkan.
“Kami berharap adanya kapal wisata ini bisa meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Pontianak, khususnya destinasi wisata sungai yang menjadi andalan kita,” tutupnya.*