Kapuas Hulu Tuan Rumah Kejuaraan Arung Jeram se-Kalbar 2024

FAJI telah menginisiasi lahirnya objek wisata arung jeram yang menjadi tujuan pariwisata di Provinsi Kalbar

Avatar
Saling kejar untuk mencapai boyan (rintangan berupa benda terapung) dalam nomor lomba Head to Head. Foto: Dok. FAJI Kalbar

Kolase.id – Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Kalbar bekerja sama dengan FAJI Kapuas Hulu, menggelar Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Arung Jeram di Sungai Batang Kalis, Desa Rantau Kalis, Kecamatan Kalis, Kapuas Hulu, 25 – 28 September 2024. Pengurus Kabupaten (Pengkab) FAJI Kapuas Hulu yang menginisiasi kejuaran level provinsi tersebut, sekaligus menjadi tuan rumah perhelatan kejuaraan olahraga arung jeram ini.

Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) FAJI Kalbar Yan Andria mengapresiasi Pengkab Kapuas Hulu yang sejak enam bulan lalu mempersiapkan kejuaraan antarkabupaten ini. “Secara khusus kepada teman-teman Pengkab FAJI Kapuas Hulu, kami mengapresiasi atas penyelenggaraan kejurprov ini,” kata pria yang akrab disapa Yansu tersebut.

Rantau Kalis merupakan konsep desa wisata, di mana pariwisata minat khusus arung jeram yang diberi nama Arung Jeram Orotan Tundun Len adalah unggulannya. Karakteristik sungai berarus sedang dan deras sepanjang empat sampai lima kilometer itu dikelola bersama oleh penduduk setempat sebagai destinasi wisata arung jeram andalan di Kabupaten Kapuas Hulu bersama FAJI setempat.

Yansu mengatakan, kejurprov di lokasi ini merupakan kejuaraan arung jeram tingkat Kalimantan Barat keempat kalinya sejak FAJI berdiri di Kalbar tahun 2018, setelah tahun lalu digelar kejuaraan serupa di Nanga Biaban, Kabupaten Sekadau.

Setahun sebelumnya, yakni di tahun 2022, cabang olahraga petualangan ini untuk pertama kalinya mengadu kecepatan, taktik, dan nyali para pengarung jeram pada multievent Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalimantan Barat, di Riam Parangek, Kabupaten Bengkayang.

Untuk di tahun ini, FAJI menggelar kejuaraan kedua kalinya, yakni Kejuaraan Antarklub Arung Jeram se-Kalbar yang diselenggarakan oleh Pengkab FAJI Melawi, Juni lalu di Sungai Kelawai, Desa Nanga Pintas, Nanga Pinoh Selatan.

“Selain untuk menjaga semangat para pengarung jeram di Kalbar, kejuaraan yang digelar ini juga sebagai tolak ukur pembinaan kegiatan arung jeram di tiap-tiap kabupaten maupun kota. Selain, tentunya juga, sebagai upaya mengenalkan olahraga ini di kalangan masyarakat luas,” tandas Yansu.

Seperti diketahui, sejak FAJI berdiri di Kalbar sekitar delapan tahun lalu, kehadiran organisasi ini memang cukup memberi dampak positif memacu tumbuhkembangnya destinasi wisata minat khusus arung jeram di beberapa lokasi.

“Apresiasi setinggi-tinggi bagi para pengurus kabupaten maupun kota (pengkab/kot) FAJI yang tak lelah menghimpun sekaligus melahirkan penggiat arung jeram di Kalbar, yang kemudian bersama masyakarat dan pemerintah setempat, menciptakan destinasi arung jeram,” ujarnya.

Alhasil dalam kurun waktu itu, di Kalbar telah bermunculan sekurangnya lima objek wisata arung jeram yang menjadi tujuan pariwisata di provinsi ini. Selain menawarkan paket berarung jeram, di destinasi itu pun menyediakan area perkemahan atau camping ground.

Salah satunya adalah Objek Wisata Arung Jeram Rantau Kalis, di Kecamatan Kalis, Kapuas Hulu yang terus berbenah ini. Di alur Sungai Batang Kalis inilah, kejuaraan arung jeram akan digelar.

Selain Kalis, ada juga beberapa destinasi yang lebih dulu eksis, seperti Riam Pangar, Merasap, dan Parangek di Kabupaten Bengkayang. Tahun 2022 lalu, Parangek bahkan menjadi venue pada Pekan Olahraha Provinsi (porprov) cabang olahraga arung jeram.

Selain itu, ada juga Nanga Biaban yang kini terus menggeliat di Kabupaten Sekadau, yang tahun 2023 lalu menjadi lokasi kejuaraan se-Kalbar. Dan juga ada Sungai Kelawai di Nanga Pinoh Selatan, Kabupaten Melawi.

“Kita berupaya terus mendorong agar arung jeram ini dikenal luas sebagai kegiatan yang menyenangkan dan aman, sehingga bisa menjadi daya tarik wisata di lokasi-lokasi yang memiliki karakteritik sungai berjeram,” harapnya.

Bagi FAJI Kalbar, dari sisi pembinaan, dengan semakin bertambahnya destinasi wisata arung jeram, berarti semakin memudahkan para pengarung jeram berlatih, sekaligus ajang pencarian bibit pegarung jeram pun jadi lebih mudah. Dan dari sisi organisasi, itu juga menunjukan bahwa proses berorganisasi yang dilatari kesamaan hobi tersebut berjalan lancar.

Saat ini, FAJI di Kalimantan Barat sudah berdiri di 11 kabupaten dan kota, dan memiliki sekurangnya 41 klub arung jeram termasuk di dalamnya beberapa operator wisata arung jeram.

“Kini kami sedang berproses untuk pembentukan FAJI di Kabupaten Ketapang dan Singkawang. Jika ini terealisasi, berarti tinggal Kabupaten Kayong Utara saja yang belum terbentuk,” tambahnya.

Pada kejuaraan kali ini, para pengarung jeram akan berlaga di Kelas R4, yakni kelas lomba dengan empat orang awak perahu. “Dan kategori tim putra, putri dan tim campuran yakni dua orang putra dan dua putri menjadi satu tim dalam mengendalikan perahu karet,” paparnya.

Yansu menjelaskan, seluruh peserta akan beradu pada empat disiplin lomba. Yakni Sprint dan Head to Head, yang merupakan nomor adu cepat mendayung untuk mencapai titik finish. Selain itu ada juga Slalom yang merupakan jenis lomba dengan mengandalkan kepiawaian para awak perahu dalam mengendalikan perahu karetnya melintasi sejumlah rintangan buatan.

“Dan terakhir adalah Down River Race, yakni pengarungan jarak panjang yang selain membutuhkan strategi, juga dibutuhkan kekuatan fisik pengarung jeram serta membaca medan yang akurat untuk mencapai garis finish,” pungkas Yansu.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *