Kolase.id – Malaysia berhasil mencuri perhatian dunia melalui gelaran Rainforest World Music Festival 2022 yang tengah berlangsung di Sarawak Culture Village, Kuching, 17-19 Juni 2022. Festival musik dunia tersebut menjadi pembuka festival musik di Malaysia pascapandemi.
Festival terbesar di Malaysia ini menampilkan grup musik dari 20 negara. Selain itu, penampilan seni budaya dari berbagai belahan dunia turut dihadirkan di depan puluhan ribu penonton yang hadir.
Salah satu booth yang menjadi perhatian adalah booth Kapuas Berlayar. Komunitas yang menaungi industri kreatif Kalimantan Barat ini, menjadi booth yang paling banyak dikunjungi di area festival seluas 17 hektar ini.
Kapuas Berlayar memamerkan foto dan video yang merepresentasikan keindahan alam dan wisata potensial di Kalimantan Barat.
Secara spesifik, Kapuas Berlayar menampilkan eksotisme keindahan di ekor Pulau Kalimantan, tepatnya di Temajok. Selain Temajok, Kapuas Berlayar juga memperkenalkan keindahan alam Bengkayang sebagai Negeri 1000 Riam.
Kapuas Berlayar turut memamerkan hasil karya para pengrajin Bengkayang dan Sambas. Songket Sambas dan Cual Bengkayang menjadi salah satu yang paling menarik dipamerkan.
Memedaeng sebagai koordinator Kapuas Berlayar mengatakan, Rainforest Festival menjadi batu loncatan bagi wisata dan karya seni Kalbar untuk dikenal lebih luas.
“Potensi wisata Kalbar sangat bagus, di Rainforest World Music Festival, penonton yang datang dari seluruh dunia. Ini menjadi momen kita untuk memperkenalkan potensi wisata, seni dan budaya Kalimantan Barat,” kata Memedaeng saat ditemui di Kuching, Sarawak.*