ICRAF Indonesia bersama BRGM Serahkan Buku Mulok Pendidikan Lingkungan Gambut dan Mangrove

Buku bahan ajar mulok yang diserahkan merupakan hasil proses panjang kerja “kepung bakol” antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kubu raya, ICRAF, BRGM, WWF, dan Blue Forest.

Avatar
Koordinator ICRAF Kalimantan Barat Happy Hendrawan menyerahkan buku bahan ajar Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Gambut dan Mangrove kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubu Raya M. Ayub. Foto: Dok. ICRAF Kalbar

Kolase.id Launching Kurikulum Gambut dan Mangrove di Kabupaten Kubu Raya telah dilaksanakan pada November 2022. Kini, ICRAF Indonesia dan BRGM menyerahan buku bahan ajar Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Gambut dan Mangrove kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubu Raya, Selasa (4/7/2023).

Buku bahan ajar ini ditujukan untuk dapat memberikan edukasi pada anak didik tentang Muatan Lokal berbasis Pendidikan Lingkungan khususnya Gambut dan Mangrove, dimana dalam implementasinya akan mengajarkan, mengenali, menjaga serta melestarikan lingkungan khususnya gambut dan mangrove.

Buku tersebut berisi materi Muatan Lokal Gambut dan Mangrove untuk Sekolah Dasar (SD) kelas 5 dan 6 serta untuk Sekolah menengah Pertama (SMP) kelas 7, 8, dan 9 di Kabupaten Kubu Raya. Acara ini dihadiri oleh M. Ayub, S. Pd selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubu Raya beserta jajarannya, pengawas sekolah, ICRAF Indonesia, dan BRGM.

Koordinator ICRAF Kalimantan Barat Happy Hendrawan dalam sambutannya menyampaikan bahwa buku bahan ajar mulok yang diserahkan merupakan hasil proses panjang kerja “kepung bakol” antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kubu raya, ICRAF, BRGM, WWF, dan Blue Forest.

Menurutnya, jumlah buku yang diserahkan ini sebanyak 500 buku per judul buku. Sedangkan ada 5 judul buku yaitu untuk SD kelas 5 dan 6 serta untuk SMP kelas 7,8, dan 9”.

Lebih lanjutnya dia menambahkan, untuk langkah selanjutnya diperlukan proses sosialisasi kepada daerah–daerah lain di Kalimantan Barat khususnya yang mempunyai lahan gambut atau mangrove.

Harapannya, edukasi tentang gambut dan mangrove ini bisa dilinternalisasi dalam mata ajar dan dilakukan secara merata di seluruh daerah yang memiliki lahan gambut dan mangrove di Kalimantan Barat.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubu Raya M. Ayub dalam sambutannya menegaskan pentingnya pengawasan dalam implementasi Kurikulum Gambut dan Mangrove dari para pihak.

“Implementasi Kurikulum Muatan Lokal Gambut dan Mangrove ini nantinya perlu pengawalan bersama, baik dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan maupun dari mitra pembangunan yang selama ini sudah mendukung,” ujar M. Ayub

Secara khusus, sambungnya, untuk penguatan implementasi pembelajaran, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubu Raya akan mengadakan sosialisasi dan pelatihan untuk peningkatan gugus pendidikan.

Menurutnya hal ini sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang disampaikan oleh guru. “Bahan ajar ini kita lakukan dan susun bersama sama sesuai dengan konsep Kepung Bakol Kubu Raya,” ucapnya.

Bahan ajar itu disusun secara bersama-sama dengan melibatkan tim pengembang kurikulum yang terdiri dari unsur Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, kepala sekolah, guru, dan mitra pembangunan.

“Hari ini, kita telah sampai pada penyerahan bahan ajar. Sekali lagi, kami ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada ICRAF, BRGM, WWF, dan Blue Forest serta tim pengembang kurikulum yang telah mendukung pelaksanaan kurikulum gambut dan mangrove di Kabupaten Kubu Raya,” ujarnya.

Untuk mendapatkan versi digital, buku-buku bahan ajar ini, dapat diunduh secara gratis disini: https://dikbud.kuburayakab.go.id/publikasi/.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *