Kolase.id – Badan Pusat Statistik amencatat Kalimantan Barat mengalami inflasi pada bulan Maret 2022 sebesar 0,44 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 109,62. Berdasarkan tahun kalender, tingkat inflasi Kalbar pada Maret 2022 sebesar 1,54 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2022 terhadap Maret 2021) sebesar 3,13 persen.
Inflasi ini disebabkan oleh naiknya sejumlah barang kebutuhan masyarakat. “Beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga pada Maret 2022 adalah: bahan bakar rumah tangga (LPG), tarif angkutan udara, bawang merah, rokok kretek filter, tahu mentah, kontrak rumah, cabai merah, sabun detergen bubuk/cair, ketimun, dan kangkung,” ujar Kepala BPS Kalbar, Moh. Wahyu Yulianto dalam berita resmi statistik yang diumumkan, Jumat (1/4).
Kendati demikian, kenaikan inflasi tidak terlalu tinggi lantaran adanya sejumlah bahan pokok yang turun harganya. Pantauan BPS, komoditas yang mengalami penurunan harga pada Maret 2022 adalah: telur ayam ras, daging ayam ras, beras, daging babi, ikan tongkol, udang basah, tauge/kecambah, daging sapi, ikan tenggiri, dan wortel.
Secara kelompok, inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada sepuluh kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran yang mengalami peningkatan indeks berturut-turut dari yang tertinggi yaitu kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,01 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,87 persen; dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran dan kelompok transportasi masing-masing sebesar 0,62 persen.
Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,37 persen; kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,28 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,11 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,09 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,01 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami perubahan indeks yang relatif sangat kecil sebesar 0,00 persen. Sedangkan kelompok pendidikan mengalami penurunan indeks sebesar 0,07 persen. Tingkat inflasi tahun kalender pada Maret 2022 sebesar 1,54 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2022 terhadap Maret 2021) sebesar 3,13 persen.
Kendati demikian, inflasi Kalbar masih berada di bawah rata-rata inflasi nasional yang sebesar 0,66 persen. Di Kalbar sendiri, dari tiga kota yang diukur inflasinya, Sintang menjadi yang tertinggi yaitu sebesar 0,88 persen dengan IHK sebesar 116,74. Disusul Pontianak sebesar 0,43 persen dengan IHK sebesar 109,10, Singkawang sebesar 0,20 persen dengan IHK sebesar 107,83.
Sementara dari 90 Kota IHK di Indonesia tercatat 88 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 1,86 persen dengan IHK 109,13, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kupang sebesar 0,09 persen dengan IHK sebesar 107,27. Deflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 0,27 persen dengan IHK sebesar 109,02, sedangkan terendah terjadi di Kendari sebesar 0,07 persen dengan IHK 108,63.
Kota-kota IHK di wilayah Pulau Kalimantan yang berjumlah 12 kota, pada Maret 2022 tercatat semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Selor sebesar 1,50 persen dengan IHK sebesar 107,88, sedangkan inflasi terendah terjadi di Singkawang sebesar 0,20 persen dengan IHK sebesar 107,83. **