Kolase.id – Festival Pesisir Paloh (Fespa) kembali bergulir. Pesta rakyat ini berlangsung sejak 27 Juni hingga 1 Juli 2024 dan dipusatkan di Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Sejumlah target terselip dalam agenda tahunan masyarakat pesisir di perbatasan Indonesia-Malaysia ini. Dari promosi ekowisata, pelestarian budaya pesisir, penyadartahuan masyarakat terhadap konservasi kawasan, hingga konservasi jenis ikan.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak memegang mandat sebagai pelaksana kegiatan. BPSPL Pontianak adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (Ditjen PKRL).
Agenda kegiatan dipusatkan di JS Villas & Resort Temajuk, Paloh, Kabupaten Sambas. Rangkaian kegiatan lainnya dihelat di Kantor Desa Temajuk, Pantai Sungai Belacan, dan Tanjung Api, serta Hotel Golden Tulip Pontianak.
Festival Pesisir Paloh 2024 menggandeng Gerakan Pramuka se-Kwartir Daerah Kalimantan Barat, Pengakap Negara Malaysia, dan Messenger of Peace (MoP) Kwartir Daerah Kalimantan Barat dalam Kemah Pemuda Pesisir Internasional 2024 dengan jumlah peserta kemah sebanyak 624 orang.
Kegiatan ini juga melibatkan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Pemerintah Kabupaten Sambas, Pemerintah Kabupaten/Kota Pesisir di Kalbar, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Perguruan Tinggi, USAID Kolektif, WWF Indonesia, kelompok masyarakat, serta masyarakat umum.
Festival Pesisir Paloh dan Kemah Pemuda Pesisir Internasional dibuka oleh Pj. Gubernur Kalimantan Barat Harisson. Dalam sambutan yang disampaikan secara visual, Harisson mengingatkan pentingnya membangun semangat kegotongroyongan.
“Saya berharap rangkaian kegiatan festival ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi pemuda, pelajar, dan masyarakat,” katanya.
Rangkaian kegiatan ini terdiri dari Pelayanan Pengobatan Gratis, Pelayanan Administrasi Kependudukan, Bimtek Tata Cara Pelepasliaran Tukik dan Pedoman Interaksi serta Monitoring Penyu, Field Trip Monitoring Penyu, Pelepasliaran Tukik, Pameran Fotografi dan UMKM, dan Sosialisasi Konservasi Jenis Ikan Dilindungi/Terancam Punah.
Selain itu, ada pula Kampanye Sekolah Pantai Indonesia, Sosialisasi Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KKP3K) Paloh, Penanaman Mangrove, Pemilihan Duta Pramuka Pesisir dan Bujang Dare/Duta Konservasi Penyu, dan Hiburan Rakyat.
Tak kalah pentingnya adalah Gerakan Bersih Pantai dan Laut, Sosialisasi Cara Penanganan Ikan yang Baik (CPIB), Kegiatan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan), Edukasi Pemuda di Ujung Negeri, Sosialisasi Tentang Pembentukan/Revitalisasi Pokmaswas, Penyuluhan Kesehatan Reproduksi dan Edukasi Pernikahan Dini.
Gerakan Bersih Pantai dan Laut yang dilakukan oleh seluruh peserta berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 1.512 kilogram terdiri dari sampah anorganik dan organik.
Sementara bibit mangrove yang ditanam secara bersama-sama di Muara Sungai Camar Bulan berjumlah sebanyak 1.000 batang. Kegiatan Gemarikan terdiri dari bakti sosial pembagian ikan kembung mata besar ke masyarakat sekitar dan acara lomba masak ikan oleh peserta kemah dan Dharma Wanita BPSPL Pontianak serta makan ikan bersama.
Total ikan yang dibagikan dan dimasak sebanyak 500 kilogram yang merupakan bentuk partisipasi kegiatan dari Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pemangkat.
Direktur Konservasi Ekosistem dan Biota Perairan KKP Muhammad Firdaus Agung Kunto Kurniawan mengatakan Pokmaswas dapat dijadikan sebagai mitra konservasi dalam pengelolaan kawasan perairan.
“Peningkatan Kapasitas Pokmaswas Tingkat Pemula di Kawasan Konservasi Kalimantan Barat, dapat meningkatkan kompetensi SDM dari mitra konservasi tersebut,” katanya.
Kepala BPSPL Pontianak Syarif Iwan Taruna Alkadrie mengatakan Festival Pesisir Paloh dan Kemah Pemuda Pesisir Internasional 2024 merupakan salah satu upaya pelestarian budaya pesisir dan promosi ekowisata guna meningkatkan perekonomian lokal.
“Kegiatan ini juga menitikberatkan pada pembinaan generasi muda di Kalimantan Barat. Mereka adalah generasi penerus yang akan menjaga lingkungan serta potensi sumber daya alam maupun tradisi yang dimiliki,” ujarnya di malam penutupan Festival Pesisir Paloh dan Kemah Pemuda Pesisir Internasional 2024.*