Desa Nanga Lauk Siap Gelar Pekan Konservasi 2023

Nyuroh Kaban Pemuda Ngeroti tentang Alam yang Lestari dan Menyambong Persaudaraan Sama Dirik

Avatar
Desa Nanga Lauk, Kecamatan Embaloh Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalbar. Foto: Rizal Daeng/Kolase.id

Kolase.id – Pemerintah Desa Nanga Lauk, Kecamatan Embaloh Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu, sedang bersiap menggelar Pekan Konservasi pada 4-11 Agustus 2023. Inisiatif ini lahir dari semangat anak-anak muda Desa Nanga Lauk.

Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan direncanakan akan membuka kegiatan yang menyuguhkan berbagai lomba di tingkat kampung.

Kepala Desa Nanga Lauk Agus Yanto sudah menyampaikan surat permohonan kepada Bupati pada Selasa (18/7/2023) dan berharap jadwal tersebut sesuai dengan agenda bupati.

Pekan Konservasi merupakan inisiatif para pemuda yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Penggerak Konservasi Desa Nanga Lauk.

Tujuannya untuk menyampaikan pesan-pesan konservasi kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Kapuas Hulu melalui kegiatan kreatif dan inovatif. Di antaranya seni budaya, kegiatan edukasi, dan olahraga.

Gawai ini mengusung tema “Nyuroh Kaban Pemuda Ngeroti tentang Alam yang Lestari dan Menyambong Persaudaraan Sama Dirik”. Pekan Konservasi merupakan event kolaboratif antara Pemerintah Desa Nanga Lauk, Lembaga Pengelola Hutan Desa Lauk Bersatu, dan Yayasan PRCF Indonesia.

“Kegiatan kolaborasi ini untuk pertama kali dilakukan dan akan menjadi agenda tahunan di Desa Nanga Lauk,” tambah Agus Yanto.

Ada pun bentuk kegiatan pada Pekan Konservasi itu meliputi Perlombaan Eko-edukasi,  Sekolah Konservasi, Seminar Hutan Desa, Trial Trip Ekowisata, Turnamen Olahraga, dan Persembahan Seni budaya.

Untuk lomba, ada Lomba Mewarnai Tingkat TK-PAUD, Lomba Bercerita Tingkat SD, Lomba Sampan Tradisional dan Kano Tingkat SMP, Lomba Inovasi Produk Turunan HHBK.

Ada juga turnamen bola voli persahabatan dan sepakbola. Turnamen ini dirancang untuk membangun semangat kebersamaan di kalangan pemuda Desa Nanga Lauk.

Manajer Program Konservasi PRCF di Nanga Lauk Rio Afiat mengatakan hal paling utama dari Pekan Konservasi ini adalah menumbuhkembangkan kesadaran pentingnya melestarikan hutan.

“Tidak hanya orang dewasa, melainkan usia dini dan kaum pelajar. Apabila ini sudah tertanam, kita yakin hutan desa yang dimiliki Desa Nanga Lauk tetap akan terjaga dengan baik,” katanya.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *