Kolase.id – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kalimantan Barat (Kalbar) menggandeng jurnalis agar ikut serta mendongkrak kualitas berdemokrasi. Satu di antaranya, turut mengawasi setiap proses tahapan Pemilu 2024 melalui pemberitaan.
Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu Kalbar Faisal Riza mengatakan jurnalis adalah mitra strategis dalam pengawasan Pemilu.
Hal itu dikatakan Faisal Riza di ajang Sosialisasi Pengawasan Penyelenggaraan Pemilu Partisipatif dengan tema Jurnalis Mengawasi Pemilu “Menggalang Upaya Pengawasan Lewat Pemberitaan’’ di Hotel Harris Pontianak, Selasa (11/10/2022).
Tampil sebagai narasumber dalam kegiatan ini masing-masing Wati Susilawati dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Pontianak dan Muhlis Suhaeri dari Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Kalbar. Kedua narasumber secara spesifik mengurai etika jurnalistik dan tantangan media di era digital.
“Tahapan Pemilu 2024 telah berjalan dengan berbagai dinamika yang menyertainya. Bawaslu Kalbar memerlukan peran jurnalis untuk bersama-sama mengawasi setiap tahapan itu melalui pemberitaan,” kata Faisal Riza.
Menurutnya, kemitraan dengan jurnalis sudah terbangun dengan baik hingga saat ini. Namun upaya tersebut perlu terus diperkuat, dari tingkat asosiasi, media, hingga jurnalis. Saat ini pun Bawaslu sedang melakukan perekrutan Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan.
“Sebetulnya kemitraan ini sudah terjalin dengan baik. Tetapi kita ingin menguatkan kembali, bagaimana relasi yang terjalin bisa menyuplai informasi. Misalnya saat terjadi dugaan pelanggaran di lapangan,” kata Faisal Riza.
Agenda hari ini, sambung Faisal Riza, adalah satu bentuk upaya membangun persepsi yang sama dalam penegakan keadilan Pemilu. “Kami ingin membangun kesamaan persepsi dalam konteks pengawasan,” jelasnya.
Faisal Riza menambahkan bahwa media merupakan agen untuk membangun partisipasi masyarakat dalam proses pengawasan. Misalnya sosialisasi untuk partisipasi masyarakat di setiap tahapan Pemilu. Hal itu akan menjadi langkah awal menuju Pemilu 2024 yang lebih berintegritas.
Tahapan yang sedang berjalan saat ini, kata Faisal Riza, adalah pengawasan verifikasi partai politik. Ada dua verifikasi yang dilakukan yakni administrasi dan faktual. Setelah itu berlanjut ke tahapan penetapan partai politik peserta Pemilu 2024.
Bawaslu juga sedang menyiapkan strategi pengawasan untuk pemutakhiran data pemilih pada 16 Oktober 2024.
“Saat ini sedang dilakukan rekrutmen pengawas di tingkat kecamatan. Petugas ini yang nanti melakukan pengawasan di tingkat kecamatan. Bisa melakukan penindakan jika menemukan pelanggaran administrasi dan etik. Jika pelanggaran pidana Pemilu maka hasil pengawasan mesti dibawa ke kabupaten/kota,” ucapnya.*