Bangun Landmark Batas Dusun dari Sampah Plastik

Kebanggaan besar mereka adalah didirikannya gapura batas antardusun yang dibangun dengan ecobrick

Gapura yang terbuat dari ecobrick berdiri kukuh dan megah di Dusun Teluk Air, Desa Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar. Foto: Andi Fachrizal/Kolase.id

Kolase.id – Sampah plastik adalah momok bagi kehidupan di dalam sungai. Saban hari, sungai selaksa keranjang sampah raksasa. Tempat membuang apa saja, termasuk sampah plastik yang berbahaya. Fenomena ini mengundang perhatian warga Desa Batu Ampar dan Medan Mas.

Tercatat, ada dua komunitas di Kecamatan Batu Ampar, Kubu Raya, melakukan inovasi besar dalam pemanfaatan sampah Plastik. Kedua komunitas ini adalah Kelompok Pengelola Sampah (Kempah) di Desa Batu Ampar dan Kelompok Pengelola Sampah Masyarakat (Poksamas) di Desa Medan Mas.

Kegigihan anak muda dan kaum perempuan di dua desa tersebut tampaknya mampu memberi sebuah inspirasi. Sampah plastik tak berguna dipungut di sungai dan dikumpulkan dari seluruh masyarakat. Sampah itu kini menjadi barang bernilai tinggi.

Pengurus Kempah di Desa Batu Ampar Bagas menerangkan bahwa gerakan pengelolaan sampah sebenarnya sudah digagas bersama warga lainnya sejak tahun 2021. “Gerakan saling membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah terutama plastik sudah sejak lama dilakukan,” katanya dalam sebuah pertemuan di Dusun Teluk Air, Desa Batu Ampar.

Menurutnya, sangat penting membangun kesadaran lebih dahulu bahwa sampah plastik itu ancaman bagi lingkungan dan kesehatan. Sehingga gerakan awalnya itu adalah membangun kepedulian.

Kerja keras Bagas dan kawan-kawan di desanya terus eksis sampai tahun 2022. Sepanjang tahun 2022 para anggota Kempah diberikan penguatan keahlian dan keterampilan dalam pengelolaan sampah.

Puncaknya di tahun 2023 ini. Sampah-sampah plastik yang sudah terkumpul itu akhirnya disulap menjadi barang yang bernilai ekonomi tinggi. Sedikit demi sedikit sampah-sampah plastik terkumpul dijadikan handmade seperti vas bunga, tas belanja, hiasan dinding yang artistik, kotak tisu, dan aneka prodak lainya.

Kebanggaan besar mereka adalah didirikannya gapura batas antardusun yang dibangun dengan ecobrick. Gapura dari batol plastik sisa air kemasan kemudian disusun dan dihias sedemikian rupa kini berdiri kokoh sebagai landmark di masing-masing dusun.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Poksamas Desa Medan Mas. Gerakan advokasi perubahan perilaku untuk pemilihan sampah justru dilakukan oleh para ibu rumah tangga.

Hasil kerajinan tangan kaum perempuan Desa Medan Mas dari sampah plastik. Foto: Andi Fachrizal/Kolase.id

Mereka mengumpulkan sampah-sampah plastik dari warung ke warung. Para anggota Poksamas juga menyampaikan informasi agar tidak membuang sampah plastik ke sungai dan memilah sampah.

Meski baru terbentuk pada 2023, gerakan Poksamas yang dikomandoi oleh para ibu rumah tangga mampu memberikan kontribusi yang positif.

Sampah-sampah plastik yang sudah terkumpul kemudian diolah dan menjadi barang yang bernilai jual tinggi. Produk kerajinan yang dihasilkan dari bahan sampah plastik pun sudah berhasil mereka jual.

Staf Kesehatan Lapangan Yayasan Hutan Biru yang menjadi fasilitator di Desa Batu Ampar Purwa Indra Santoso menuturkan bahwa pengelolaan sampah merupakan hal yang penting dalam rangka mencegah masalah lingkungan, kesehatan, hingga ekonomi.

“Tahap awal ini kita fokus dulu pada sampah plastik, meskipun kalau dilihat komposisi sampah itu cukup banyak. Ada popok bayi, pembalut, dan sabagainya. Kita ingin fokus dulu sehingga nanti menjadi stimulan untuk gerakan dan advokasi selanjutnya,” ujar Purwa.

Hal positif lainnya adalah dua kelompok ini saling terhubung dalam gerakan pengelolaan sampah plastik. Bahkan saking semangatnya, para ibu di Poksamas mengumpulkan sampah plastik hingga ke desa tetangga.

Menurut Purwa, hal ini berdampak positif dalam keberlanjutan aktivitas dan kebiasaan masyarakat. “Tentunya akan ada kebiasaan baru dari masyarakat di Batu Ampar dan Medan Mas tentang kebiasaan memilah sampah,” pungkasnya.*

 

 

 

Exit mobile version