B2W Pontianak Ingatkan Komitmen Keberlangsungan CFD

Avatar
Animo masyarakat yang datang ke lokasi Car Free Day Jalan A Yani Pontianak. Foto: Dok. Yohanes Kurnia Irawan/Facebook/23 Oktober 2016..

Kolase.id – Masyarakat internasional di bawah naungan PBB merayakan kampanye Car Free Day (CFD) setiap tanggal 22 September. Gerakan global ini kemudian meluas hingga ke kota-kota di Indonesia, termasuk Pontianak.

CFD adalah sebuah komitmen dari semangat untuk mengorbankan ruas jalan raya beberapa jam saja dalam seminggu, agar kita bisa mengukur penurunan polusi akibat gas buang kendaraan dalam beberapa jam selama CFD berlangsung. Dan ini  dibandingkan pada hari-hari kerja biasanya.

Sejak 7 Februari 2010, Pemerintah Kota Pontianak telah mendeklarasikan keberadaan CFD bersamaan dengan deklarasi Gerakan Bike to Work (B2W) Pontianak. Saat itu Jl Ahmad Yani Pontianak menjadi pilihan lokasi CFD, mulai dari simpang Jalan MT Haryono hingga simpang Jalan Ismail Marzuki (MAN 2).

Seiring waktu berjalan, sekitar medio 2015, CFD kian ramai dan diminati warga kota. B2W melayangkan surat permohonan penambahan waktu dan area CFD dan mendapat persetujuan Pemerintah Pontianak. CFD diperluas mulai dari simpang Perdana hingga simpang Ismail Marzuki.

Pada masa Pandemi Covid 19, warga Kota Pontianak memaklumi CFD ditiadakan.Tetapi ketika adanya keleluasaan beraktivitas kembali, semua kota di Indonesia mengembalikan fungsi CFD dengan area yang sama.

“Selayaknya juga Kota Pontianak mengadakan kembali di area yang sama. Tidak memindahkan ke area lain, atau malah memangkas kawasan CFD lebih pendek,” kata Rudi Agus, Koordinator Wilayah B2W Pontianak, Selasa (20/9/2022).

Menurut Rudi, B2W Pontianak bersama Pemkot Pontianak yang menginisiasi CFD perlu mengingatkan kembali komitmen bersama tentang keberlangsungan CFD ini.

CFD, sambungnya, cukup lama kita jaga keberlangsungannya dengan berbagai dinamika, suka duka, hingga kemudian CFD menjadi event mandiri mingguan.

Event itu selalu ditunggu warga, keluarga, komunitas, instansi pemerintah, dan swasta sebagai sarana olah raga, refreshing, menunjukkan eksistensi diri, promosi, dan sosialisasi tak berbayar. Bahkan lebih dari itu CFD menjadi kawasan silaturrahmi.

“Sekali lagi B2W Pontianak mengingatkan komitmen bersama tersebut dengan harapan CFD dapat terus berlangsung, tidak dikurangi. Bahkan seharusnya diadvokasi, diperkuat dengan legalitas dan kebijakan,” ucap Rudi.

Indonesia yang saat ini mendapat kepercayaan internasional sebagai Presidensi G20, kata Rudi, isu perubahan iklim semakin masif digulirkan. Jangan cederai upaya yang sudah dilakukan dengan cara memangkas atau menghilangkan kawasan CFD Pontianak,” kuncinya.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *