Kolase.id – Pemerintah Kota Pontianak mulai bergerak mengantisipasi ancaman penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan kurban. Upaya ini beriringan dengan tren peningkatan kebutuhan daging sapi jelang Iduladha 1443 Hijriah.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono memastikan kondisi sapi di Kota Pontianak, khususnya PMK sudah dapat diantisipasi.
“Sebenarnya sudah diantisipasi, yang penting kiriman sapi dari luar dapat dikontrol. Mudah-Mudahan dalam waktu dekat ketersediaan daging sapi dan kambing terpenuhi,” katanya di Pontianak, Senin (13/6/2022).
Edi menjelaskan, hingga hari ini setiap sapi di Kota Pontianak terus dilakukan penyembuhan. Tindakan itu berdasarkan koordinasi bersama Pemerintah Provinsi Kalbar dan ahli hewan. “Kita bisa proteksi dari luar,” ujar dia.
Mencegah terjadinya penyebaran kepada hewan lainnya, Edi meminta dinas terkait untuk bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kalbar agar dilakukan karantina terhadap hewan ternak yang masuk.
“Perlu pengawasan ekstra, karena sudah beberapa kali penyakit ini masuk ke Kalbar. Tentu sudah ada mekanisme penanganannya,” ungkapnya.
Edi menyebut, meski penyakit ini tidak menular pada manusia, namun dia ingin setiap hewan ternak yang ada di Kota Pontianak tetap dalam keadaan sehat.
“Yang penting ternaknya sehat, dicek sumber penyakitnya dari mana,” imbuhnya.
Ketua DPRD Kota Pontianak Satarudin menambahkan, perlu karantina kiriman sapi dari Jawa. Dia menyebut, pihaknya melalui Komisi II akan berkoordinasi dengan OPD terkait untuk mencari solusi terbaik.
“Semoga dinas terkait segera melakukan antisipasi. Apalagi menjelang Iduladha, libatkan dokter hewan juga,” pungkasnya.*