Aliansi Tanggap Bencana Bumi Khatulistiwa Gelar Aksi Ngamen Amal untuk Korban Banjir

Mereka berkeliling kota, mengamen laiknya musisi jalanan, sambil menggalang dana

Avatar
Aksi galang dana dengan cara mengamen keliling kota untuk membantu meringankan beban warga Kalbar yang terdampak banjir. Foto: Dok. Aliansi Tanggap Bencana Bumi Khatulistiwa

Kolase.id – Sejumlah komunitas yang tergabung dalam Aliansi Tanggap Bencana Bumi Khatulistiwa menggelar Aksi Galang Dana. Aksi ini dimaksudkan untuk membantu masyarakat Kalbar yang terdampak banjir.

Aksi anak-anak muda ini pun terbilang kreatif. Mereka berkeliling kota, menyambangi warung-warung kopi, lalu mengamen laiknya musisi jalanan, sambil menggalang dana. Ngamen keliling ini dimulai sejak Jumat (31/1/2025) dan berlangsung selama tiga malam. Aksi ngamen keliling berakhir di Bundaran Tugu Digulis Universitas Tanjungpura.

“Kita menggalang dana guna membantu masyarakat yang terdampak banjir. Hasil dari  kegiatan penggalangan dana ini sementara mencapai Rp7.700.000,- secara tunai. Belum termasuk jumlah penggalangan dengan pembayaran non tunai. Nilai ini akan kami belanjakan sejumlah barang khususnya dalam memenuhi kebutuhan mendesak seperti makanan, pakaian, obat-obatan, dan perlengkapan lainnya,” kata Lani Ardiansyah, Kordinator Peserta Aksi.

Pria yang akrab disapa Ucup ini menyebut, aksi mengamen berkeliling ini untuk menarik partisipasi masyarakat, penyampaian informasi terkait dampak banjir guna meningkatkan kesadaran publik. “Selain itu, koordinasi antarkomunitas dilakukan untuk memastikan distribusi bantuan ke lokasi terdampak berjalan lancar,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ucup menyampaikan aksi ini diikuti oleh berbagai komunitas di antaranya Pengurus Pusat Sylva Indonesia, Slank Fans Club Basis Preman Urban, Slank Fans Club Basis Balikin, Omprenk Community, Slank Fans Club Basis Poppies Lane, Slank Fans Club Basis Tong Kosong, Slank Fans Club Basis Blues Males, Forum Alumni FISIP UNTAN, Kapak Merah Community, Slank Fans Club Pontianak, Perkumpulan Gemawan, Slank Fans Club Basis Yin Yang, Oi Mempawah, Jejaring Pecinta Alam, Kelompok Penyanyi Jalanan Kembang PETE, Sang Sylva, BEM Untan, Forum Komunikasi Mahasiswa Sekadau, Ikatan Mahasiswa Kabupaten Bengkayang, dan GEMPA Fisip Untan.

Ucup menuturkan aksi ini untuk membangun rasa peduli dan solidaritas masyarakat Kota Pontianak terhadap sesama, sekaligus memberikan dampak nyata bagi masyarakat yang terdampak bencana.

Selain itu Lani juga berharap aliansi yang telah dibentuk ini tidak hanya sebatas menggalang dana untuk bencana banjir saat ini, melainkan mengajak teman-teman aliansi lainnya untuk merefleksi ketika banjir sudah mereda.

Menurutnya, banjir yang terjadi di berberapa wilayah yang ada di Kalbar saat ini merupakan dampak dari tingginya tingkat deforestasi, perubahan tata guna lahan, massifnya eksploitasi sumber daya alam, pengelolaan tata ruang yang buruk, dan lain sebagainya, sehingga menyebabkan kerusakan ekologi.

“Ke depannya, kita akan melakukan aksi-aksi lainnya setelah merefleksi bersama aksi ini. Salah satu contohnya adalah mengajak teman-teman aliansi untuk melakukan penanaman  kembali dan memperbanyak kelompok organisasi maupun komunitas untuk bergabung bersama di dalam aliansi untuk memperkuat kampanye,” tambahnya.

Terakhir Ucup berujar, bersama kita kuat, bersama kita bantu mereka yang membutuhkan. “Para peserta juga mengingatkan bahwa setetes bantuan yang diberikan akan sangat berarti bagi mereka yang sedang kesusahan, dan mengajak semua pihak untuk menjadikan aksi ini sebagai wujud nyata kepedulian terhadap saudara-saudara yang tertimpa musibah,” tutupnya.

Selain itu, Evi Nurhayani, salah satu mahasiswi yang kebetulan berada di lokasi aksi menuturkan bahwa gerakan yang dilakukan saat ini bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang.

“Secara tidak langsung memberikan dampak sosial pada masyarakat luas. Misalnya, anggaran yang telah diperoleh bisa dialokasikan untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana,” kata Evi.

Upaya kecil yang dilakukan ini, kata Evi, sedikit banyak akan berpengaruh ke wilayah yang berdampak banjir. Ke depan, perlu ditingkatkan lagi gerakan-gerakan seperti ini, sehingga dapat menginspirasi khususnya para anak muda agar lebih paham terkait keadaan sosial yang terjadi saat ini,” pungkasnya.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *