AJI dan Traction Energy Bahas Energi Nuklir Hingga ke Pulau Semesak

Kompleksitas isu nuklir memerlukan pendekatan jurnalisme yang lebih dalam, dengan riset dan pemahaman saintifik yang kuat

Avatar
AJI Pontianak bersama Tranction Energy Asia menggelar Sarasehan Nuklir di Pontianak, Kalbar, Sabtu (26/4/2025). Foto: Dok. AJI Pontianak

Kolase.id – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Pontianak bersama Traction Energy Asia menggelar sarasehan bertajuk “Menilik Transisi Energi Listrik Bertenaga Nuklir di Kalimantan Barat”, sebagai respons atas rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di wilayah tersebut.

Ketua AJI Pontianak Rendra Oxtora mengatakan rencana pembangunan PLTN setelah tahun 2025 dengan target operasional 2032 ini menjadi bagian dari transisi energi nasional untuk mencapai net zero emission pada 2060. Salah satu lokasi potensial yang dipilih adalah Pulau Semesak, Kabupaten Bengkayang.

Namun, menurut Rendra, rencana ini memicu pro dan kontra di tengah masyarakat. Di satu sisi, Pemerintah Provinsi Kalbar dan PLN Indonesia Power mendukung pembangunan PLTN untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat.

Di sisi lain, organisasi masyarakat sipil seperti Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalbar menilai proyek ini berisiko tinggi terhadap keselamatan lingkungan dan manusia.

“Di tengah pro dan kontra tersebut, jurnalis memiliki peran penting dalam memastikan masyarakat menerima informasi yang akurat, berimbang, dan berbasis data terkait proyek PLTN ini. Untuk itu kami menggelar sarasehan ini untuk memberikan informasi yang mencerahkan bagi masyarakat Kalbar,” ujarnya.

Sekretaris AJI Pontianak Hamdan Darsani menambahkan sarasehan ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada jurnalis dan CSO tentang perkembangan rencana pembangunan PLTN di Kalbar, kemudian menghadirkan berbagai perspektif dari pihak yang mendukung maupun yang menolak, membantu jurnalis memahami aspek teknis, sosial, dan lingkungan terkait energi nuklir serta meningkatkan sinergi antara jurnalis dan CSO dalam mengawal isu energi di Kalimantan Barat.

Kegiatan sarasehan Akademi Jurnalis Ekonomi-Lingkungan (AJEL) ini menghadirkan narasumber Dr. Dra. Netty Herawati, M.Si., pendiri Himpunan Masyarakat Nuklir Indonesia; Direktur Eksekutif Daerah Walhi Kalbar Hendrikus Adam; serta jurnalis senior Kalbar Andi Fachrizal. Diskusi membahas secara kritis berbagai peluang, tantangan, serta risiko dari pengembangan energi nuklir di daerah.

“Melalui forum ini, AJI Pontianak dan Traction Energy Asia berharap jurnalis Kalimantan Barat semakin siap untuk mengawal isu energi bersih dan adil bagi masyarakat,” kata Hamdan.

Pada kesempatan itu juga Hamdan menyampaikan terima kasih kepada AJI Indonesia dan Traction Energy Asia yang mempercayakan AJI Pontianak menjadi salah satu kota penyelenggara kegiatan sarasehan tersebut dan diharapkan kegiatan ini dapat memberikan mamfaat bagi masyarakat Kalbar agar mengetahui rencana pembangunan PLTN tersebut serta memahami manfaat dan kemungkinan dampak yang akan terjadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *