Sang Perintis Lingkungan Rudi Hartono dari Sungai Kupah Raih Kalpataru

Avatar
Rudi Hartono dari Desa Sungai Kupah, meraih penghargaan Kalpataru kategori perintis lingkungan. Foto: Dok Rudi Hartono

Kolase.id – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan penghargaan Kalpataru 2022 kepada Rudi Hartono dari Desa Sungai Kupah, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Penghargaan tertinggi bidang lingkungan ini diberikan kepada pria yang akrab disapa Rudi Baco’, penggagas Ekowisata Mangrove Telok Berdiri di Desa Sungai Kupah.

Ada 10 orang di Indonesia yang meraih penghargaan Kalpataru 2022. Tiga orang untuk kategori perintis lingkungan, dua orang untuk kategori pengabdi lingkungan, tiga orang untuk penyelamat lingkungan, dan dua orang pembina lingkungan. Rudi Baco’ mendapat penghargaan untuk kategori perintis lingkungan.

“Saya sendiri tidak menyangka akan mendapatkan penghargaan ini. Tetapi alhamdulillah para penerima penghargaan sudah diumumkan,” kata Rudi.

Surat penghargaan telah disampaikan kepada Gubernur Kalbar. Secara faktual, penganugerahan Kalpataru 2022 direncanakan awal Juni 2022.

Menurutnya, pencapaian yang ada tidak terlepas dari kerja keras pemuda Desa Sungai Kupah lainnya dan dukungan dari pemerintah desa, kabupaten, dan provinsi. Mereka berjuang bersamanya menjaga alam melalui reboisasi mangrove dan lingkungan serta pengelolaan limbah sampah sabut kelapa menjadi media tanam.

“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Desa Sungai Kupah, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Pemerintah Provinsi Kalbar serta semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan, sehingga kami dapat konsisten menjaga alam dan lingkungan ini hingga sekarang,” katanya.

Dia berharap penghargaan Kalpataru ini menjadi penyemangat bagi kaum muda desa untuk menjaga alam ini melalui penanaman mangrove serta pemanfaatan limbah sampah menjadi rupiah. Dengan hal itu juga dapat menambah lowongan pekerjaan bagi pemuda dan masyarakat yang ada di desa.

“Program ke depan kami akan mengembangkan limbah sampah plastik untuk dijadikan paving blok karena limbah sampah plastik ini sangat banyak di sepanjang pesisir pantai Muara Desa Sungai Kupah,” kata Rudi.

Dia juga akan mengoptimalkan tempat pembibitan mangrove, pembuatan polibag dari anyaman, pengolahan limbah sabut kelapa menjadi paving blok serta penanaman mangrove secara digital.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *