Sambut Industri 5.0, Universitas Widya Dharma Bangun Gedung Baru Lagi

Avatar
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, Meletakkan batu pertama pembangunan gedung baru Universitas Widya Dharma Pontianak.

Kolase.id – Baru saja meresmikan gedung barunya akhir Februari lalu, Universitas Widya Dharma Pontianak (UWDP) kembali membangun gedung lain. Gedung ke-6 ini masih berada di Jl HOS Cokoroaminoto, tepatnya di depan Gedung Keopold Mandic, kawasan lama kampus ini.

Peletakan baru pertama oleh Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, Minister Provincial Kapusin Pontianak Faustus Bagara Darmawan, dan Ketua Yayasan Widya Dharma Polycarpus Widjaja Tandra, Jumat (11/3) menandai dimulainya proyek pembangunan gedung ini.

Edi Kamtono mengapresiasi pembangunan gedung ni, dimana kebutuhan akan pendidikan tinggi meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Menurutnya ke depan, Pontianak dan daerah lain di Kalbar akan mengalami lonjakan permintaan tenaga kerja.

“Pontianak sebagai kota penyangga ibu kota negara baru tentu membutuhkan banyak tenaga kerja. Tetapi akan lebih banyak kawasan industri di Kalbar. Misalnya ada 5.000 hektare kawasan industri di dekat Pelabuhan Kijing dimana ada smelter alumina, pabrik CPO, dan lain-lain.

Sementara itu, Polycarpus Widjaja Tandra menyebut, pembangunan gedung ini guna melengkapi kebutuhan sarana dan prasarana dari UWDP. Rencananya luas gedung yang akan dibangun 5.079 meter persegi, dengan biaya struktur Rp16,7 milyar. Kelak gedung 10 lantai ini adakan berisi sejumlah laboratorium IT dan Bahasa Inggris, kelas-kelas, ruang dosen, dan lainnya.

UWDP dalam rangka memberdayakan para pelajar dan efektivitas pembangunan, akan menggunakan sarana meja dan kursi produksi dari SMK Pertukangan Santo Yusuf, Jalan Adi Sucipto, Kabupaten Kubu Raya.

Pihaknya juga terus menyesuaikan diri terhadap perubahan zaman. Menurutnya saat ini dunia tengah memasuki industri 5.0 dimana akan banyak pekerjaan yang tergantikan oleh mesin, robot, maupun kecerdasan buatan. Oleh sebab itu, peserta didik dituntut untuk kreatif dan adaptif terhadap perkembangan zaman.

“Oleh sebab itu, masyarakat harus mempersiapkan diri untuk berbagai keterampilan,” ujarnya.

Digitalisasi dipastikan akan mengambil peran lebih dalam berbagai aspek kehidupan, tak terkecuali dunia bisnis. Melihat ini, UWDP dalam beberapa tahun terakhir ini telah memiliki program studi bisnis digital. Menurutnya ini adalah bagian dari jawaban pihak

nya dalam melihat perubahan zaman. (Risa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *