Kolase.id – PT PLN (persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan mendeteksi pemicu gangguan listrik di Pontianak selama kurun waktu tiga tahun terakhir.
Pemicu utama gangguan kelistrikan didominasi oleh masalah layang-layang. Selebihnya adalah gangguan akibat petir dan pohon. Dampaknya, lebih dari 300 ribu pelanggan terdampak pemadaman listrik setiap tahun.
Beberapa titik di Kota Pontianak, seperti daerah Beting Keraton, Batu Layang Makam Cina, Purnama 2 Parit Demang, dan Jalan Panglima Aim, menjadi area rawan gangguan layang-layang.
Untuk menanggulangi hal ini, sejumlah upaya yang dilakukan PLN yaitu dengan melakukan edukasi keselamatan ketenagalistrikan, razia layang-layang oleh tim Langit Biru, dan pemasangan papan himbauan keselamatan listrik.
Hal ini disampaikan dalam acara Ekosistem Peduli Listrik (EPL) Award 2024 yang diselenggarakan oleh UIP3B Kalimantan pada Kamis (13/11) di Qubu Resort Pontianak.
Kegiatan ini merupakan inisiatif PLN untuk melibatkan berbagai pihak dalam menjaga keandalan penyaluran listrik di Kalimantan.
General Manager PLN UIP3B Kalimantan Abdul Salam Nganro dalam sambutannya berharap kegiatan ini dapat mendorong semua pihak untuk berpartisipasi dalam menjaga infrastruktur kelistrikan.
“Semoga kegiatan yang kita lakukan ini menjadi dorongan bagi kita semua untuk bekerjasama dan berpartisipasi dalam menjaga infrastruktur ketenagalistrikan yang handal. Karena listrik yang handal adalah kunci kemajuan dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.*