Kolase.id – Keep Earth Borneo bikin kejutan di area Car Free Day (CFD) Jalan A Yani Pontianak, Minggu (27/10/2024). Tak tanggung, komunitas anak muda ini menghadirkan reflika ular dari sampah plastik menyerupai monster dan diarak di jalur Hari Tanpa Mobil itu.
Pemandangan tersebut sontak mengundang perhatian publik. Sebagian bertanya-tanya, ada apa dengan perilaku anak-anak muda itu? Inilah ekspresi kegundahan terhadap perubahan iklim. Juga kekhawatiran akan masa depan ragam hayati.
“Kami mengampanyekan bahaya plastik. Kami khawatir akan masa depan ragam hayati di Kalimantan Barat,” kata Fahmi, Ketua Keep Earth Borneo di CFD A Yani Pontianak.
Pawai Monster Plastik ini menjadi bagian dari Aksi Muda Jaga Iklim yang diselenggarakan serentak di lima kota di Indonesia yakni Jakarta, Pontianak, Makassar, Sorong, dan Ambon.
Agenda ini bertujuan untuk mengumpulkan narasi anak muda terkait kekhawatiran terhadap lingkungan yang tercemar limbah plastik.
Fahmi menjelaskan, bentuk dari monster plastik ini adalah ular. Hewan ini sangat berbahaya bagi manusia lantaran memiliki bisa yang mematikan. Keep Earth Borneo ingin membangun kesadaran masyarakat Kota Pontianak akan bahaya sampah plastik.
“Kami menggaungkan bahaya sampah plastik dan mengajak masyarakat menyadari bahwa sampah plastik bukan hal sepele, bahkan sangat berbahaya,” katanya.
Ketika masyarakat membuang sampah plastik di sungai, sambung Fahmi, dalam durasi waktu tertentu limbah itu akan mengurai menjadi mikroplastik. Ikan di sungai memakan mikroplastik, lalu nelayan datang menangkapnya.
“Akhirnya ikan tiba di meja hidang, lalu disantap. Plastik yang kita buang di sungai kembali ke tubuh sendiri. Itu akan menjadi bom waktu bagi kesehatan manusia,” pungkasnya.*