Kolase.id – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP KLB) memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2023 dengan melakukan penanaman 11.000 bibit mangrove di Pantai Seribu Cemara, Desa Sungai Bakau, Kecamatan Seruyan Hilir Timur, Kabupaten Seruyan, Rabu (7/6/2023).
General Manager UIP KLB M. Dahlan Djamaluddin mengatakan, penanaman bibit mangrove tersebut merupakan wujud komitmen perseroan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dalam mendukung program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Develompent Goals (TPB/SDGs) yang dicanangkan pemerintah terutama pada pilar pembangunan lingkungan.
Dia menjelaskan, mangrove merupakan tanaman yang bermanfaat bagi masyarakat pesisir karena perannya sebagai habitat ikan sekaligus penahan abrasi selain untuk menjaga ekosistem perairan antara laut, pantai, dan daratan.
Area penanaman bibit mangrove merupakan kawasan yang bersebelahan langsung dengan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV jalur Sampit – Kuala Pembuang yang merupakan Infrastruktur Ketenagalistrikan yang telah berhasil beroperasi pada April 2023. Bibit mangrove tersebut nantinya akan ditanam di area seluas 1,7 hektar (ha).
“Bulan Juni ini merupakan tahap pertama penanaman sebanyak 4.000 bibit, kemudian akan dilanjutkan tahap kedua pada bulan Agustus sebanyak 7.000 bibit”, imbuh Dahlan.
Turut hadir pada saat peresmian penanaman bibit mangrove yaitu Asisten Administrasi Umum Setda Seruyan Sugian Noor, Kepala Bagian Perekonomian Setda Seruyan Fahmi Ansari , Camat Seruyan Hilir Timur M. Muklis, dan Perwakilan dari DLHK Kabupaten Seruyan.
Sugian menyampaikan, penanaman mangrove merupakan Program TJSL yang dilaksanakan PLN untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat serta menjaga kelestarian lingkungan di wilayah Seruyan. Untuk itu mewakili Pemerintah Kabupaten Seruyan dia mengucapkan terima kasih atas keikutsertaan PLN dalam memasifkan upaya penguatan eksosistem mangrove di berbagai wilayah.
“Jadi penanaman mangrove ini sebetulnya selain berdampak ekologi untuk lingkungan, juga punya dampak ekonomi yang bagus khususnya pada masyarakat sekitar. Karena kita berharap bahwa mangrove ini akan menjadi penahan abrasi,” imbuhnya.
Selain itu, sambung Sugian, dalam banyak referensi pohon mangrove dapat dipanen seperti tumbuhan lainnya. Tanaman ini kemudian diolah menjadi berbagai benda hiasan atau kerajinan yang berguna bagi manusia. Itu artinya, hutan mangrove mampu membantu meningkatkan ekonomi masyarakat dan standar ekonomi di kawasan tersebut.
Sementara itu, Agus Anwar selaku Pj. Kades Sungai Bakau mengharapkan, kegiatan yang dilakukan bisa menarik pengunjung lebih banyak di objek wisata Pantai Seribu Cemara.
Ia juga mengatakan terima kasih untuk PLN karena telah memberikan bantuan yang begitu bermanfaat bagi masyarakat desa. “Alhamdulillah kegiatan ini selain menjadi salah satu solusi menahan abrasi, semoga juga bisa menjadikan Pantai Seribu Cemara memiliki daya tarik melalui wisata konservasi mangrove. Terima kasih, ini sangat bermanfaat. Ke depannya kami akan melaporkan setiap bulan kepada PLN hasil monitoring sesuai dengan arahan yang ada,” tutup Agus.*
