Muhammadiyah Bangun Rumah Sakit di Pontianak

Pemerintah Kota Pontianak mendukung pembangunan rumah sakit ini dalam upaya memperluas layanan kesehatan kepada masyarakat

Avatar
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono meletakakn batu pertama pembangunan RS PKU Muhammdiyah Pontianak di Jalan Ampera Kecamatan Pontianak Kota. Foto: Dok. Prokopim Kota Pontianak

Kolase.id – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono meletakkan batu pertama pembangunan Rumah Sakit (RS) Pembina Kesejahteraan Umat (PKU) Muhammadiyah Pontianak di Jalan Ampera Kecamatan Pontianak Kota, Sabtu (4/2/2023).

Edi menyampaikan ucapan terima kasih kepada Muhammadiyah atas kepeduliannya dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pembangunan RS PKU Muhammadiyah Pontianak.

“Mudah-mudahan keberadaan rumah sakit ini bisa meningkatkan Indeks Kesehatan Masyarakat di Kota Pontianak khususnya dan Provinsi Kalbar umumnya,” ujarnya.

Menurutnya, lokasi pembangunan rumah sakit ini sangat tepat karena letaknya menjangkau masyarakat, baik yang berada di Kota Pontianak maupun yang berada di Kabupaten Kubu Raya.

“Pemerintah Kota Pontianak mendukung pembangunan rumah sakit ini dalam upaya memperluas layanan kesehatan kepada masyarakat,” ungkapnya.

Rektor Institut Teknologi dan Kesehatan Muhammadiyah Kalbar Haryanto menjelaskan, pembangunan rumah sakit ini merupakan program Muhammadiyah di bidang kesehatan.

“Ini salah satu wujud dari kami dalam kontribusi di bidang kesehatan melalui pembangunan RS PKU Muhammadiyah Pontianak,” terangnya.

Tingginya angka prevalensi kejadian penyakit diabetes di Kalbar menjadi salah satu yang melatarbelakangi pembangunan RS PKU Muhammadiyah Pontianak ini. Dengan transformasi Kementerian Kesehatan yang mencakup lima prioritas penyakit, salah satunya adalah penanganan penyakit diabetes melitus, selain penyakit-penyakit dalam lainnya, sejalan dengan program Muhammadiyah di bidang kesehatan.

“Rumah sakit ini memiliki kekhususan, salah satunya adalah kami akan mengembangkan poli-poli penyakit dalam dan juga poli terapan pencegahan penyakit atau risiko luka kaki dan perawatan luka pada pasien diabetes melitus,” jelas Haryanto.

Tahap pertama, pembangunan gedung rumah sakit Tipe D ini menggunakan lahan seluas 13.418 meter persegi. Pembangunannya ditargetkan dalam tempo delapan bulan ke depan.

“Kami meminta dukungan dari semua pihak untuk pembangunan rumah sakit ini,” tutupnya.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *