Kue-kue Tradisional Langka Bermunculan di Ajang Robo-Robo

Avatar
Warga Kelurahan Banjar Serasan Kecamatan Pontianak Timur makan saprahan bersama pada acara robo-robo, Rabu (21/9/2022). Foto: Dok Prokopim Kota Pontianak

Kolase.id – Saprahan kue-kue tradisional terhampar di sepanjang Jalan Tanjung Harapan di lingkungan RW 07 Kelurahan Banjar Serasan, Kecamatan Pontianak Timur, Rabu (21/9/2022) pagi.

Kue-kue buatan warga beraneka ragam disajikan untuk merayakan robo-robo, di antaranya ketupat, kelepon, gamat, apam, putumayang, dokok-dokok, lepat ubi, dan masih banyak lagi kue-kue tradisional lainnya. Warga pun saling berbagi kue.

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono yang hadir di tengah-tengah warga larut dalam suasana akrab dan saling bersenda gurau bersama warganya.

Edi mengapresiasi inisiasi warga yang menggelar robo-robo sebagai wujud melestarikan budaya.

Robo-robo selain bertujuan sebagai tolak bala, mendapat keberkahan serta keselamatan dan kebaikan kepada sesama, juga mengandung makna memperkuat tali silaturahmi yang telah terjalin. Makan bersama dalam tradisi robo-robo memiliki makna yang tinggi bagi masyarakat.

“Karena memberikan ikatan tali silaturahmi kekeluargaan yang kuat, saling menghargai dan bisa memberikan semangat untuk menjalankan kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono berbaur makan bersama warga Kelurahan Banjar Serasan Kecamatan Pontianak Timur pada acara robo-robo yang digelar warga. Foto:Dok Prokopim Kota Pontianak

Menurutnya, tradisi robo-robo ini juga memiliki potensi yang besar untuk diangkat sebagai event wisata dengan kemasan yang lebih menarik sehingga bisa menjadi daya tarik wisata. Robo-robo ini juga menggugah rasa kebahagiaan dan kegembiraan masyarakat serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

“Kita mengapresiasi inisiasi warga menggelar robo-robo di lingkungannya masing-masing. Kalau sudah tradisi ini terbiasa digelar, bisa saja kita lakukan di beberapa tempat,” ungkapnya.

Selain bernilai wisata, Edi menyebut robo-robo juga sebagai momen bermunculannya kue-kue tradisional yang mungkin sudah sulit didapat di pasaran. Warga membuat kue-kue tradisional itu untuk bernostalgia ketika semasa kecil dulu sering menikmati kue-kue yang dibuat oleh orang tuanya.

“Kue-kue itu mungkin sudah jarang ada yang membuatnya saat ini. Nah, momen robo-robo ini banyak kita temui kue-kue tersebut,” imbuhnya.

Ketua RT 04 RW 07 Kelurahan Banjar Serasan Kecamatan Pontianak Timur Syarif Said Alkadrie menyatakan, setiap tahun pihaknya menggelar robo-robo secara rutin dengan makan bersama di lingkungan ini.

Masing-masing warga membawa makanan berupa kue-kue tradisional untuk disajikan secara saprahan. Warga saling berbagi kue-kue yang dibawanya untuk kemudian dimakan bersama. Ada lima RT di RW 07 yang merayakan robo-robo.

“Ini sudah menjadi tradisi warga kami terutama di wilayah Kelurahan Banjar Serasan setiap bulan Safar tahun Hijriah hari Rabu pekan terakhir,” ungkapnya.

Said menambahkan, banyak manfaat yang terkandung dalam robo-robo. Pertama, warga saling bersilaturahmi, yang mana dalam keseharian mungkin jarang bertemu atau berkomunikasi karena kesibukan masing-masing. Kedua, warga saling berbagi makanan sehingga menambah keakraban dan kekompakan.

“Di momen inilah kadang-kadang banyak kue-kue yang jarang kita temui di pasar pada umumnya, dibawa oleh warga saat robo-robo,” pungkasnya.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *