Kiprah Srikandi PLN UIP Kalbagbar Wujudkan Perjuangan Kartini Masa Kini

Perjuangan Srikandi PLN tidak hanya berkontribusi dalam pekerjaan teknis dan administratif, tetapi juga membawa semangat perubahan, keberanian, dan kesetaraan di sektor energi yang selama ini didominasi oleh laki-laki

Avatar
Srikandi PLN UIP Kalbagbar adalah wujud nyata dari semangat Kartini masa kini. Foto: Dok. PLN

Kolase.id – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (PLN UIP Kalbagbar) menyoroti peran vital pegawai perempuan yang tergabung dalam Srikandi PLN di hari Kartini. Hal ini mencuat di Hari Kartini 21 April 2025 yang secara nasional mengusung tema: Perempuan Berdaya, Gen Z Melangkah, Seribu Profesi Terbuka.

Meski hanya berjumlah 26 dari total 144 pegawai, para Srikandi ini menunjukkan kiprah nyata dalam mendukung proyek ketenagalistrikan hingga ke pelosok Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.

General Manager PLN UIP Kalbagbar Johar Wijaya menyampaikan apresiasi tinggi terhadap dedikasi para pegawai perempuan yang turut andil dalam proses pembangunan infrastruktur kelistrikan.

“Meski jumlahnya tidak banyak, para Srikandi kami berperan strategis dan profesional di berbagai lini. Mereka hadir bukan hanya sebagai simbol, tapi sebagai garda terdepan dalam pembangunan kelistrikan, dari urusan administrasi hingga pengawasan lapangan,” ujar Johar.

Peran para Srikandi di PLN UIP Kalbagbar juga tak lepas dari koordinasi dan semangat kolektif yang terus dijaga oleh komunitas Srikandi PLN di unit tersebut. Ketua Srikandi PLN UIP Kalbagbar Emma Nurzayanti mengatakan bahwa para perempuan di lingkungan UIP Kalbagbar terus diberi ruang untuk berkembang dan berkontribusi tanpa batasan gender.

“Kami ingin menunjukkan bahwa perempuan PLN bisa berdiri sejajar dengan rekan-rekan laki-laki, bahkan di dunia kerja yang menantang seperti sektor kelistrikan ini. Semangat Kartini kami terjemahkan dalam dedikasi dan ketangguhan di lapangan,” tutur Emma.

Salah satu kisah inspiratif datang dari Rima Pauline Kafiar, perempuan kelahiran Biak tahun 1996, menceritakan pengalamannya saat melakukan recheck survey jalur Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Pangkalan Bun – PT KLM. Tugas ini membutuhkan ketelitian tinggi serta kesabaran dalam menghadapi kondisi lapangan yang penuh tantangan.

Recheck survey sangat penting untuk memastikan keakuratan jalur dan titik-titik tower, terutama untuk menghindari potensi kendala teknis dan sosial di kemudian hari. Medan yang kami hadapi tak selalu mudah, tetapi saya selalu ingat bahwa pekerjaan ini berdampak langsung pada keberhasilan pembangunan infrastruktur listrik yang dibutuhkan masyarakat,” jelas Rima.

Ia juga mengawasi pembangunan Gardu Induk (GI) 150 kV Kuala Kurun untuk memastikan pekerjaan proyek tetap berjalan sesuai standar dan waktu yang ditentukan.

“Verifikasi final quantity bukan hanya soal mencocokkan data fisik dan administratif, tetapi juga memastikan setiap item pekerjaan di lapangan sesuai dengan spesifikasi dan realisasi anggaran. Lokasi GI yang cukup terpencil menambah tantangan, namun itu semua menjadi bagian dari tanggung jawab yang kami emban,” imbuh Rima.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *