EcoBhinneka Muhammadiyah Kalbar Perkuat Kapasitas Anak Muda Menjadi Keluarga Tangguh Iklim

Sekolah Bumi Calon Ibu menghadirkan 25 orang perempuan muda lintas iman, untuk bersama-sama membangun ruang edukasi dan pemberdayaan

Avatar
EcoBhinneka Muhammadiyah bersama Ford Fondation melalui Sekolah Bumi Calon Ibu mengusung Kelas Literasi Keuangan untuk Keluarga Tangguh Hadapi Krisis Iklim di Rumah Budaya Kampung Caping Pontianak, 10 Agustus 2025. Foto: Dok. EcoBhinneka Muhammadiyah

Kolase.id – EcoBhinneka Muhammadiyah bersama Ford Fondation kembali hadir di tengah ruang hidup anak-anak muda. Melalui program SMILE EcoBhinneka Muhammadiyah, Sekolah Bumi Calon Ibu mencoba memperkuat awareness, eco sociopreneurship, dan eco literasi, dengan prinsip-prinsip keadilan gender untuk mewujudkan keadilan iklim.

Agenda Sekolah Bumi Calon Ibu kali ini mengusung Kelas Literasi Keuangan untuk Keluarga Tangguh Hadapi Krisis Iklim di Kampung Caping, 10 Agustus 2025.

Eco Bhinneka berharap peserta mampu menilai kesehatan keuangan pribadinya, kemudian mulai menyusun rencana anggaran pribadi atau keluarga sederhana, dan mampu mengidentifikasi setidaknya tiga strategi praktis untuk konsumsi rumah tangga yang berkelanjutan yang dibuktikan dengan daftar strategi yang telah dibuat bersama.

Octavia Shinta Aryani selaku Focal Point Pontianak Program SMILE Eco Bhinneka menyampaikan bahwa Sekolah Bumi Calon Ibu ini sudah kick-off sebelumnya dengan menghadirkan peserta muda berjumlah 25 orang dari berbagai agama yang membahas keluarga tangguh bijak lingkungan.

Sebagai agenda lanjutan, kali ini Sekolah Bumi menjadi ruang edukasi untuk membangun pemberdayaan perempuan yang membekali peserta moderasi beragama untuk memperkaya literasi keuangannya sebagai bekal awal menjadi tanggung hadapi perubahan iklim.

“Kami mengumpulkan perempuan muda dari lintas agama. Setelah ini ada sesi belajar untuk batch selanjutnya. Hari ini batch pertama. Kita akan membekali soal literasi keuangan keluarga agar nanti, saat mereka menjadi seorang Ibu akan siap dan tangguh menghadapi krisis iklim. Kita bisa memaksimalkan potensi yang dimiliki,” ucap Shinta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *