Begini Aksi Mak Ganjar Kalbar di Kubu Raya, Sulap Pekarangan Rumah jadi Kebun Minimalis

Kami ingin menginspirasi ibu-ibu agar lebih kreatif memanfaatkan lingkungan yang ada di sekitarnya.

Avatar
Mak Ganjar Kalbar kembali menginspirasi kaum Ibu di Kubu Raya melalui pelatihan budidaya tomat. Foto: Dok Mak Ganjar Kalbar

Kolase.id – Sukarelawan Mak Ganjar Kalimantan Barat mendorong kesadaran akan pentingnya ketahanan pangan melalui pelatihan budi daya tomat untuk ibu-ibu di Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Kamis (18/5/2023).

Emak-emak loyalis Ganjar Pranowo itu mengedukasi bahwa menanam sayur-sayuran tidak selalu memerlukan lahan yang luas. Namun, pekarangan rumah sekalipun bisa disulap jadi kebun minimalis.

Antusiasme luar biasa datang dari kalangan ibu-ibu yang hadir pada acara kolaborasi Mak Ganjar bersama Kelompok Tani Madu Jaya Mandiri di Desa Madu Sari, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya.

“Jadi, sebenarnya tujuan kami itu untuk menginspirasi ibu-ibu agar lebih kreatif dalam menggunakan lingkungan yang ada di sekitarnya,” ucap Koordinator Wilayah Mak Ganjar Kalbar, Siti Sayamah.

Perempuan yang akrab disapa Siti ini menjelaskan tomat menjadi jenis sayuran kaya manfaat untuk memenuhi kebutuhan gizi serta mudah dibudidayakan.

Bermodalkan media tanam tanah, pupuk mpk, bibit, dan pot saja, sayuran bernama latin Solanum lycopersicum itu bisa ditanam di pekarangan rumah.

Aksi positif ini diharapkan menjadi suatu aktivitas rutin saat mengisi waktu luang di rumah, sehingga hasil panennya mampu memenuhi kebutuhan gizi harian keluarga serta menjadi ide bisnis.

“Kami inginnya tomat itu bisa menjadi salah satu contoh untuk dibudidayakan selain untuk dimakan dan juga bisa dijual nantinya karena di sini ga ada yang jual-jual tomat selain pedagang sayur yang bejalan dan juga ke pasar,” ungkap Siti.

“Kami pastinya akan follow up. Semua kami lakukan agar silaturahminya tetap berjalan dan ibu-ibu yang sudah kami kasih pandangan untuk memanfaatkan lingkungan yang ada itu lebih berkembang pastinya,” imbuh Siti.

Rahmah (41) salah satu peserta dari Desa Madu Sari menilai pelatihan ini dapat menjadi angin segar bagi emak-emak yang ingin mencoba berkebun tetapi memiliki keterbatasan lahan.

“Kalau menurut saya sih bagus soalnya di sini belum pernah ada di Madu Sari ini jadi sangat bagus buat di pekarangan rumah kan nanam tomat bibit tomat gitu,” jelas Rahmah.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *