Kolase.id – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Pemprov Kalbar), Yayasan WeBe Konservasi Ketapang (WeBe), dan PT Kalbar Mineral Center (KMC) menandatangani Nota Kesepakatan Bersama.
Yayasan WeBe mendukung Pemprov Kalbar untuk memperkuat pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD), mendorong berkembangnya pariwisata berkelanjutan, serta meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat di Kalimantan Barat.
Pada seremoni penandatanganan, Gubernur Kalimantan Barat memberikan perhatian khusus pada pengembangan pariwisata Kalbar sekaligus perlindungan Dugong Kendawangan dan ekosistem laut (lamun, mangrove, dan terumbu karang). Bagi WeBe, langkah ini menjadi babak baru tepat di usia 5 tahun Yayasan (27 Oktober 2025).
Tiga Pilar Kolaborasi
- Konservasi Bahari & KKPD – patroli partisipatif, pemantauan ekosistem, dan perlindungan satwa dilindungi (termasuk Dugong).
- Pariwisata Berkelanjutan – pengembangan destinasi, peningkatan kapasitas SDM, promosi terpadu, dan sistem informasi pariwisata Kalbar yang terintegrasi.
- Pemberdayaan Masyarakat – penguatan kelembagaan lokal (Pokmaswas, Pokdarwis, BUMDes/Koperasi), model ekonomi biru, serta dukungan sarana-prasarana.
Sejalan dengan Nota Kesepakatan ini, WeBe juga menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kalbar serta Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kalbar untuk pelaksanaan teknis program di lapangan.
Peran Mitra dan Masyarakat
Pada seremoni ini, WIATA (Wira Wisata Khatulistiwa) yang merupakan Divisi Wisata Konservasi Yayasan WeBe hadir bersama perwakilan masyarakat Pulau Cempedak, Desa Kendawangan Kiri (Ketapang) yang secara simbolis menyerahkan cenderamata karya warga.
Tindakan ini bukan sekadar seremoni, melainkan penanda peran nyata WeBe di tingkat komunitas—mendorong warga memanfaatkan potensi lokal (kerajinan, kuliner, layanan pemanduan, homestay) sebagai bagian dari ekonomi wisata yang berbasis konservasi.
Model pendampingan WIATA—mulai dari kurasi produk, pelatihan layanan, hingga standar etika wisata di kawasan sensitif—diarahkan untuk mudah direplikasi di desa-desa lain di Kalimantan Barat seiring berjalannya kesepakatan bersama ini.
Untuk memperluas dampak, PT Kalbar Mineral Center (KMC) berperan sebagai mitra strategis. KMC akan memperkuat pengembangan geowisata (destinasi berbasis keunikan geologi & lanskap) dan memperluas jangkauan program lintas wilayah melalui:
- Dukungan pemetaan & interpretasi geosite, agar narasi edukatif wisata (alam–budaya–konservasi) lebih kuat;
- Sinergi promosi dan jejaring industri, sehingga paket wisata desa dapat menembus pasar yang lebih luas;
- Kolaborasi pembiayaan/CSR yang terarah, untuk sarpras ringan (papan interpretasi, jalur wisata, peralatan pemandu) dan penguatan kapasitas komunitas;
- Standar keberlanjutan (CHSE dan kode etik destinasi) yang sejalan dengan perlindungan dugong Kendawangan dan ekosistem pesisir (lamun, mangrove, terumbu).
Dengan kombinasi pendampingan komunitas oleh WIATA dan pengungkit skala oleh KMC, program bersama ini menargetkan lahirnya klaster-klaster desa wisata konservasi yang berdaya saing, beretika, dan memberi manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan.
Ketua Yayasan WeBe Konservasi Ketapang Setra Kusumardana mengatakan kerja sama ini menegaskan komitmen bersama: laut yang lestari, masyarakat yang sejahtera, dan pariwisata yang bertanggung jawab.
“Kami memprioritaskan penguatan Pokmaswas melalui SIPP (pelaporan partisipatif) dan pengembangan wisata pemantauan agar semakin banyak ‘pengawas’ yang terlibat secara etis dan terlatih,” ujar Setra.
Sebagai tindak lanjut, Yayasan WeBe Konservasi Ketapang akan melakukan serangkaian tindak lanjut meliputi integrasi SIPP dengan mekanisme respon cepat DKP Kalbar dan BPSPL/PSDKP Pontianak untuk pelaporan dan penindakan berbasis komunitas.
Selain itu, inkubasi desa wisata konservasi (paket edukasi bahari, wisata pemantauan, dan ekonomi kreatif lokal), pelatihan pemandu dan ranger lokal, standarisasi SOP konservasi dan pelayanan wisata, serta peluncuran portal informasi pariwisata Kalbar (konten destinasi, kalender event, dan analitik kunjungan).