Kolase.id – Sanggar Kesenian Tradisi Mendu Kalbar siap kembali mengukir sukses sekaligus menebus rindu penonton setianya setelah mementaskan Putri Cahaya tiga tahun yang lalu, Juli 2022.
Kali ini Sanggar Mendu Kalbar akan mengusung teater bertajuk Sumpah Sejati sutradara dan naskah karya Jerie Anwar di panggung Teater Tertutup Taman Budaya Kalbar, Sabtu-Minggu, 11-12 Oktober 2025, pukul 19.00 WIB mendatang.
Namun, sehari sebelumnya, Jumat (10/10/2025) sekitar pukul 15.00 WIB, di tempat yang sama akan dilaksanakan Temu Dialog Kesenian Tradisional Mendu (Mendu). Temu dialog ini mengundang para peminat dan pemerhati Mendu, khususnya para pekerja teater, penulis termasuk blogger, pelajar dan generasi muda Kalbar serta instansi pemerintah yang tugasnya menangani pelestarian, pengembangan, dan pelindungan seni budaya tradisional.
Pemimpin Produksi Sumpah Sejati Kusmindari Triwati menjelaskan, temu dialog tersebut sangat urgen dan mendesak demi mempertahankan eksistensi Mendu di tengah era global dan digitalisasi. Para tokoh pendahulu pengembangan Mendu yang masih ada juga akan dihadirkan, baik sebagai pemeran maupun penari, di antaranya Jerie Anwar, Kamil Ibrahim, Syarifah Marlyna, Srikanti, dan lain-lain.
“Kesenian tradisi Mendu Kalbar ini tetap eksis berkat perjuangan almarhum Sataruddin Ramli bersama para sepuh dan senior-senior yang masih aktif saat ini. Beliau-beliau tak henti-hentinya mengembangkan seni tradisional ini hingga bisa dicintai oleh kalangan muda sebagai generasi penerusnya,” ujar Kusmindari alias Dai, yang juga Ketua Sanggar Tari Andari ini.
Sementara menurut Ketua Sanggar Mendu Kalbar Syarifah Marlyna Almuthahar, tim produksi tengah melaksanakan proses latihan di Sanggar Andari Jalan Halmahera 1 Pontianak.
“Sejak 2 Juli kita memulai proses perdana dengan jadwal dua kali seminggu, tiap Senin dan Rabu sekitar ba’da Maghrib. Alhamdulillah teman-teman makin intensif latihannya,” tutur ibu yang biasa dipanggil Lena ini.
Lena menambahkan, produksi kali ini sekaligus haul kesepuluh tahun tokoh Mendu Indonesia milik Kalimantan Barat, yakni Sataruddin Ramli yang wafat pada 6 Oktober 2015. Karenanya, pada kesempatan kali ini pihaknya tak lupa juga menghadirkan keluarga besar almarhum Sataruddin Ramli.
Sedangkan Jerie Anwar, sang sutradara sekaligus penulis naskah, menjelaskan sinopsis Sumpah Sejati yang ditulisnya ini. Berikut cuplikannya:
Kerajaan Mendu berduka. Sang Putri Leila diculik. Baginda Raja sangat murka, lalu memerintahkan Pahlawan dan Khadam untuk menemukan sang Putri.
“Berangkatlah engkau untuk menemui guru Bete di pertapaannya di kaki Gunung Aur. Sampaikan salam Bete padenye dan mohon petunjuk darinye,” titah Sri Baginda pada Pahlawan.
Saat semuanya sibuk dengan raibnya sang Putri, di saat itu pula di istana terjadi kekacauan. Sang Baginda Raja mati, membuat seisi istana gempar dan suram.
Ada pengkhianat dalam istana. Siapa dalang di balik raibnya sang Putri dan apa penyebab mangkatnya sang Raja?
“Siapakah pengkhianat yang sesungguhnya? Nah, silakan menontonnya langsung nanti, Sabtu-Minggu, 11-12 Oktober 2025, pukul 19.00 WIB di Teater Tertutup Taman Budaya Kalbar. Tiketnya bisa dipesan di nomor ini: 0822-5547-3469 (Nadila) dan 0896-9343-3336 (Fitrie),” ujar Jerie, yang termasuk angkatan pertama 1978 Kesenian Tradisi Mendu Kalbar.*