Kolase.id – Sampah plastik terus menjadi ancaman serius bagi lingkungan. Apalagi saat momentum besar seperti Hari Raya Iduladha yang kerap memicu lonjakan volume sampah dari kantong plastik sekali pakai.
Eco Bhinneka Muhammadiyah Kalbar menghadirkan solusi lokal yang berkelanjutan dengan membagikan 350 besek bambu ke sejumlah masjid di Kota Pontianak sebagai wadah alternatif daging kurban.
Langkah ini tidak hanya mendukung kampanye bebas plastik, tetapi juga menghidupkan kembali kearifan lokal yang selama ini terpinggirkan oleh produk berbahan sintetis.
“Besek bukan sekadar wadah, tetapi simbol perlawanan terhadap dominasi plastik dan pengingat bahwa solusi lingkungan bisa datang dari warisan budaya kita sendiri,” kata Octavia Shinta Aryani, Regional Manager Eco Bhinneka Muhammadiyah Kalbar, saat kegiatan Eco Speak di Museum Negeri Kalbar, Minggu (1/6/2025).
Besek dari anyaman bambu yang dibagikan akan menggantikan kantong plastik dalam distribusi daging kurban di sejumlah masjid di wilayah Pontianak Barat, seperti di Kampung Moderasi. Pemilihan bahan alami ini dinilai mampu mengurangi beban lingkungan dari limbah plastik yang sulit terurai.
Dalam semangat kampanye Green Hari Raya, Eco Bhinneka ingin menanamkan pemahaman bahwa perayaan keagamaan tak harus mencederai bumi. Gerakan ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang membangun budaya baru: beragama dengan kesadaran ekologis.
“Banyak yang lupa bahwa plastik adalah masalah iklim. Produksi dan pembuangannya mencemari tanah, udara, dan air. Kita ingin menekan dampak itu dari hulu,” jelas Shinta.
Program ini juga terintegrasi dengan agenda Eco Speak, forum diskusi publik seputar isu lingkungan yang secara rutin diadakan di ruang-ruang terbuka. Tema bulan ini adalah “Pontianak Kota Bersinar Bebas Plastik”, sekaligus memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada 5 Juni.