Kolase.id – Yayasan World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia menggelar talkshow di Hotel Ibis Pontianak, Jumat (29/12/2023). Agenda kali ini mengusung tema “Membangun Inklusif Disabilitas dalam Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).
Talkshow Inklusif ini dihadiri oleh 57 peserta dari berbagai stakeholder di antaranya akademisi, organisasi perangkat daerah (OPD), dan komunitas difabel yang ada di Kalimantan Barat dengan fokus wilayah Kabupaten Sintang, Kabupaten Melawi, dan Kota Pontianak, serta awak media.
Arabella Landscape Manager WWF Indonesia, Albertus Tjiu mengatakan usaha inklusi disabilitas penting untuk dilakukan dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan.
“WWF secara global sudah punya standar dalam programnya, yakni adanya perlindungan maupun penguatan akses kepada penyandang disabilitas.” ucap Albert saat membuka talkshow.
Founder Komunitas Jagad Pramuditha (KJP) Happy Hendrawan selaku tim peneliti yang sudah melakukan kajian cepat bersama lembaga pemberdayaan kelompok disabilitas, optimis inklusi disabilitas dapat dilakukan dengan adanya kerja-kerja kolaborasi dari semua pihak. Hal ini melihat contoh nyata konsepsi gender 30 persen di seluruh elemen pemerintahan dan masyarakat.
Menurut Happy, kerja-kerja kolaborasi ini dapat dilakukan dengan menggaet para stakeholder yang telah berhasil dikelompokkan dan adanya kerja sama yang selaras dengan semangat para difabel. Stakeholder yang dapat diajak kerja sama seperti lembaga swadaya masyarakat (LSM), corporate social responsibility (CSR) dari private sector.
“Tugas kami, KJP dan WWF sebenarnya adalah perlu duduk dalam satu ruangan untuk mengejar perspektif mereka terhadap disabilitas. Karena sekali lagi, kalau kita mengandalkan pemerintah daerah, tidak akan mungkin, karena memang bebannya berat,” ujarnya.*