Kolase.id – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengapresiasi upaya yang dilakukan Eco Bhinneka Muhammadiyah dan mitra komunitasnya dalam mengampanyekan Green Hari Raya. Kampanye ini dinilai sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dari perspektif agama.
Menurut Edi, Pemerintah Kota Pontianak (Pemkot) telah berkampanye pengurangan penggunaan plastik sejak 2019. “Itu dilakukan karena kita tahu sampah ini susah terurai,” katanya saat membuka Kampanye Komunitas untuk Menyongsong Green Hari Raya Demi Wujudkan Pontianak Harmonis dan Bersinar, Sabtu (2/12/2023) di Kampung Moderasi Kelurahan Sungai Beliung, Pontianak Barat.
Sayangnya, kata Edi, kampanye tersebut kurang efektif. Hal ini dipengaruhi oleh kehidupan masyarakat modern yang cenderung bergaya hidup praktis (instan). Situasi inilah yang menyebabkan pemerintah kota harus mengubahnya dengan cara bagaimana mengelola sampah plastik agar berguna kembali. Bahkan sekarang bisa menjadi bahan bakar energi.
Lebih jauh Edi menjelaskan bahwa produksi sampah, baik organik maupun anorganik di Kota Pontianak mencapai rata-rata 400 ton per hari. “Kita coba olah sampah-sampah itu dengan komunitas bank sampah,” ucapnya.
Terlepas dari semua itu, pemerintah kota akan mengikat seluruh programnya dengan pendekatan-pendekatan lingkungan. Hanya saja, dia meminta masyarakat mendukung program itu. Dimulai dari diri sendiri, lingkungan kecil, lalu ke masyarakat luas.
Edi juga menjelaskan bahwa faktor-faktor penyebab perubahan iklim tidak terlepas dari pertumbuhan populasi manusia. “Kita sudah siapkan sarana angkutan massal seperti bus, tetapi tidak ada yang mau naik. Lebih senang pakai kendaraan sendiri. Itu salah satu faktor penyebab emisi gas rumah kaca,” sebutnya.
Kendati demikian, Edi mengajak seluruh komponen masyarakat termasuk komunitas untuk bersama-sama mengatasi masalah iklim ini. “Saya yakin sebesar apapun permasalahannya pasti bisa diatasi, asalkan kita bisa bersinergi,” kuncinya.
Regional Manager Kalimantan Barat Eco Bhinneka Muhammadiyah Octavia Shinta Aryani menyambut baik usulan Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono agar seluruh komponen masyarakat bersinergi dengan pemerintah dalam menekan laju perubahan iklim.
“Kita mulai dari sini, di Sungai Beliung sebagai pilot project karena sudah terbentuk Kampung Moderasi. Mari kita wujudkan Green Hari Raya, karena hari raya adalah wujud suka cita. Kita awali dengan perayaan Natal yang zero waste,” kuncinya.
Kampanye Komunitas untuk Menyongsong Green Hari Raya Demi Wujudkan Pontianak Harmonis dan Bersinar juga menghadirkan tokoh lintas agama. Para pemuka agama Katolik, Kristen, Budha, Hindu, Konghucu, dan Islam menyampaikan orasi lingkungan dari perspektif agama masing-masing.*